Orang Tua Siswa Mengeluh Soal Sistem PPDB di Provinsi Banten

Orang Tua Siswa Mengeluh Soal Sistem PPDB di Provinsi Banten

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Kamis, 15 Jun 2017 15:09 WIB
Ilustrasi: Suasa PPDB 2017 di Solo (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Tangerang - Untuk pertama kalinya Provinsi Banten menerapkan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMA dan SMK secara daring (online). Sistem ini sempat sulit diakses dan muncul sejumlah keluhan dari warga.

Seorang warga Tangerang bernama Nanang Supriyatna mengeluhkan proses penerimaan lewat sistem PPDB Online di Banten. Pada kasus anaknya, yaitu pada Rabu tanggal 7 Juni lalu berhasil daftar di SMAN 3 Kabupaten Tangerang dan pilihan kedua di SMAN 4 Kabupaten Tangerang.

Hasil sementara yang dikeluarkan pada Selasa tanggal 13 Juni, dinyatakan bahwa pilihan pertama anaknya di SMAN 3 Kabupaten Tangerang di bawah 'passing grade' dan diperbolehkan untuk menarik berkas dan mengubah pilihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena khawatir anaknya tidak lulus pada pilihan kedua, maka Nanang kemudian mencari alternatif sekolah lain. Dia kemudian memilih alternatif ketiga di SMAN 6 Kabupaten Tangerang. Namun, rupanya pilihan kedua (SMAN 4 Kabupaten Tangerang) tidak berubah, sementara pilihan yang baru mencabut berkas dan langsung masuk ke pilihan pertama.

"Idealnya menurut saya pilihan pertama tidak lulus, pilihan kedua naik menjadi pilihan pertama. Nyatanya tidak. Pilihan kedua tidak berubah sementara pilihan yang baru cabut berkas langsung masuk ke pilihan pertama," kata Nanang melalui keterangan yang diterima detikcom, Tangerang, Kamis (15/6/2017).

"Kami berharap dari sisi prioritas dengan mempertimbangkan banyak hal termasuk jarak tempuh pilihan kedua naik menjadi pilihan pertama dan pilihan yang terbaru menjadi pilihan kedua," lanjutnya.

Nanang sendiri berharap, dalam waktu yang singkat ini dilakukan perbaikan terutama mekanisme perubahan pilihan sekolah.

(bri/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads