"Intinya memang karena tidak punya uang, karena dituntut oleh korban mengenai biaya pernikahan dan sebagainya. Akhirnya pelaku memiliki inisiatif menghabisi nyawa korban dari jauh hari," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Prasetijo Utomo kepada detikcom, Rabu (14/6/2017).
Sebelum pembunuhan, Asworo mengajak korban menuju bandara dengan alasan berangkat ke Yogyakarta. Padahal saat itu tiket, menurut Prasetijo, belum dibeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asworo akhirnya ditangkap di sebuah rumah kos di Bandar Lampung pada Senin (12/6). Asworo kini menghadapi proses hukum yang ancaman pidananya maksimal hukuman mati.
Terkait pengungkapan kasus pembunuhan, Prasetijo mengapresiasi kinerja Tim Rimau yang bekerja optimal.
"Saya sangat apresiasi kerja keras tim ini. Mereka rela meninggalkan anak-istri bulan Ramadan hanya untuk mengejar pelaku. Padahal hari minggu itu Tim sudah saya suruh pulang kalau tidak bisa mengejar, tapi ketua Kasubdit minta tambah waktu sampai keesokan harinya untuk mengejar Asworo," imbuhnya.
"Saya bilang, oke saya kasih waktu. Tetapi kalau tidak ada hasil, pulang saja, karena masih banyak kasus lain yang mau diungkap," tutupnya. (fdn/rvk)