Warga Gusuran Kalijodo: Biasanya Kalau Lebaran Perasaannya Senang

Warga Gusuran Kalijodo: Biasanya Kalau Lebaran Perasaannya Senang

Akhmad Mustaqim - detikNews
Rabu, 14 Jun 2017 15:17 WIB
Lokasi bedeng liar yang kini telah rata dengan tanah (Ahmad Mustaqim/detikcom)
Jakarta - Penghuni bedeng di Jalan Kepanduan 1 di seberang RPTRA Kalijodo murung. Mereka gundah lantaran bingung tinggal di mana setelah bedeng liar mereka ditertibkan.

Salah satunya Yono, yang mengaku tinggal di sekitar Kalijodo sejak berusia 14 tahun. Pria yang kini berusia 27 tahun itu mengaku tidak tahu harus tinggal di mana setelah ini.

"Saya bingung, Mas. Orang biasanya Lebaran itu kalau pulang kampung perasaannya senang. Kita nggak, masih harus mikir tinggal di mana nanti," kata Yono saat berbincang di lokasi penggusuran, Rabu (14/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Gusuran Kalijodo: Biasanya Kalau Lebaran Perasaannya SenangYono (Akhmad Mustaqim/detikcom)

Dia mengaku tiap harinya bekerja sebagai kuli bangunan di sekitar lokasi. Jadi bila ada yang ingin membangun bedeng di kolong, biasanya Yono turun tangan membangunkan.

"Kalau ditawari untuk ikut pelatihan pekerjaan sama pemerintah, saya mau, Mas. Tapi, kalau pekerjaannya nggak sesuai sama bidang saya, saya mau gimana?" ungkap Yono.

Meski pemerintah Jakarta telah menawarkan rumah susun (rusun) kepada warga yang memegang KTP Jakarta, Yono mengaku tidak mau. Malah dia ingin agar pemerintah melegalkan pembangunan bedeng.

"Harapannya sih saya bisa dapat pekerjaan yang layak, jadi nanti bisa sewa rumah dan menghidupi keluarga. Paling nggak ada masa depannyalah," curhat Yono.

"Saya ingin pembangunan rumah di kolong itu dilegalkan, misalnya itu kayak yang di luar negeri, dibuat warna-warni kan bagus. Bisa jadi tempat pariwisata juga nantinya," tutur Yono.

Lain Yono, lain pula Sumiati, warga lainnya. Dia tidak minta pekerjaan, tetapi ingin pemerintah memberikan modal untuknya membuka usaha kecil-kecilan.

Warga Gusuran Kalijodo: Biasanya Kalau Lebaran Perasaannya SenangSumiati (Akhmad Mustaqim/detikcom)

"Saya sudah tua, saya lebih milih dikasih modal usaha daripada disuruh kerja. Kalau buat anak saya nggak apa-apa, dia kan juga sudah punya anak. Kasihan dia," kata Sumiati, yang tengah menggendong cucunya.

Sumiati juga tidak ingin dipulangkan ke kampung halamannya di Sidoarjo, Jawa Timur. Malah Sumiati meminta pemerintah memberikannya tunjangan hari raya (THR).

"Ini saya kan punya bayi, ini cucu saya. Ya, paling nggak ada kompensasilah kayak THR gitu. Kalau pulang kampung nggak mungkin karena sudah nggak ada siapa-siapa di sana," kata Sumiati.

Pagi tadi, bedeng-bedeng liar dan minibar yang menjamur di kolong tol di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, ditertibkan. Kini lokasi itu tinggal puing-puing yang berserakan.

"Ada sekitar 150 pintu (bedeng) dan 14 minibar yang ditertibkan," kata Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi di lokasi penggusuran di kolong tol kawasan Kalijodo tepatnya seberang RPTRA Kalijodo, Jalan Kepanduan I, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. (dhn/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads