Sosialisasi Empat Pilar yang di dalamnya ada Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, bukan hal baru bagi rakyat Indonesia. Keempat hal tersebut sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Pancasila merupakan jiwa dari bangsa Indonesia sendiri.
"Pancasila, UUD, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, semuanya sudah dipersiapkan sejak lama. Kini kita hanya mengamalkan saja. Jika ada saat ini yang ingin mengganti dengan ideologi lain, maka itu sangat bertentangan dengan nilai luhur bangsa kita dan bertentangan dengan kesepakatan bersama," kata Mahyudin dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pentingnya nilai-nilai luhur bangsa disosialisasikan kembali, lanjut Mahyudin, dikarenakan usai reformasi bergulir, pemahaman akan nilai luhur bangsa seperti Pancasila dilupakan. Lembaga seperti BP7 dan penataran P4 tidak ada lagi. Lalu bagaimana generasi muda yang lahir di era reformasi akan menerima pemahaman nilai-nilai luhur bangsanya.
"MPR melihat bahwa Pancasila sangat dibutuhkan bangsa ini. Untuk itu pemahaman nilai-nilai luhur bangsa perlu digalakkan kembali melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR. Apalagi akhir-akhir ini perdebatan terkait SARA makin ramai dan makin meruncing. Pancasila sangat dibutuhkan bangsa saat ini dan di masa datang," imbuhnya.
Diutarakan Mahyudin, generasi muda bangsa harus memahami betul hal tersebut. Satu yang perlu ditekankan yakni Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa. Pancasila yakni perekat bangsa Indonesia yang sangat beragam. Indonesia dan Pancasila merupakan satu yang tak terpisahkan.
(nwy/erd)











































