"Ada tim revitalisasi Akpol. Pertama perbaiki piranti lunak, salah satunya peraturan kehidupan taruna. Di situ nanti akan kita larang tidak ada lagi kumpul-kumpul korps, itu kan tradisi tidak sehat. Kita kenakan sanksi kalau ada yang melakukan," kata Moechgiyanto di Lapangan Bhayangkara, Akpol, Semarang, Senin (12/6/2017).
Selain itu, dia mengatakan perombakan struktur organisasi untuk pengasuhan akan dilakukan. Menurutnya, selama ini hanya ada 60 pengawas untuk 1.200 taruna Akpol. Jumlah pengasuh akan ditambah dan direncanakan dari anggota terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fasilitas juga akan diperbaiki salah satunya terkait keberadaan CCTV di lingkungan Akpol yang saat ini jumlahnya hanya 60 unit. CCTV yang terpasang pun masih statis hanya mengambil satu sisi pantauan.
"Kita memperbaiki IT, makanya kemarin saya cek CCTV belum maksimal dari jumlah wilayah kita akan pasang sehingga gerak taruna bisa diawasi. Kurang lebih sekarang ada di 60 titik itu pun manual, tidak bisa gerak-gerak," pungkasnya.
Terkait tradisi memberikan hukuman dari senior kepada junior, ditegaskan tidak akan terjadi lagi dengan bentuk kekerasan adu fisik. Jika memang ada pelanggaran, lanjut Moechgiyarto, dilakukan dengan cara yang mendidik dan baik.
"Berikan pembinaan yang baik. Jadi bukan body contact," tegasnya. (alg/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini