Dia menjalani pemeriksaan kurang-lebih 3 jam di kantor sementara Dittipidsiber Bareskrim, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia lalu mengulang SMS yang dikirimnya ke jaksa Yulianto.
"Saya masuk politik tujuannya untuk memberantas oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional, yang abuse of power. Catat kata-kata saya, saya akan jadi pimpinan Indonesia. Di situlah Indonesia akan bersinar," kata Hary membacakan isi SMS itu setelah menjalani pemeriksaan, Senin (12/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini SMS bukan ancaman. Yang dipermasalahkan jadi ancaman di sini, mau memberantas oknum-oknum. Sifatnya kan jamak, bukan tunggal," jelasnya.
Yulianto mengaku mendapat SMS 'kaleng' tiga kali, pada 5, 7, serta 9 Januari. Dia juga mendapat pesan via WhatsApp. (brt/dhn)