Angklung Baduy ini Dibakari Kemenyan, Supaya Apa?

EKSPEDISI BANTEN SELATAN

Angklung Baduy ini Dibakari Kemenyan, Supaya Apa?

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Minggu, 11 Jun 2017 16:16 WIB
Foto: Muhammad Zaky Fauzi Azhar/detikX
Jakarta - Tangan Ki Pantun lincah mengorek sisi batang bambu. Tiap kali merasa cukup, ia pukulkan bambu itu pada batang kayu di depannya dan langsung ditempelkannya ke telinga. Jika suara kurang pas, bambu kembali dikorek.

Ikat kepala biru terpasang rapi, serat bambu terkadang menempel di baju hitamnya. Kulit dan bilah bambu terserak di depan saung miliknya di Kampung Cikapek, Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten. Ia tengah menyelesaikan angklung buhun pesanan dari kota.

Angklung buhun atau angklung kuno merupakan jenis angklung dari Baduy. Ukuran angklung 50-150 cm. Satu set angklung ini berisi 9 buah angklung dan tiga beduk. Sembilan buah angklung itu bernama Indung, Ringkung, Dongdong, Gunjung, Indung Leutik, Engklok, Trolok, dan dua buah Roer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angklung buhun yang sudah jadi.Angklung buhun yang sudah jadi. Foto: Muhammad Zaky Fauzi Azhar/detikX

Tangan dan telinga Ki Pantun sudah akrab dengan setiap lekuk batang bambu angklung buhun. Sejak kecil, di Kampung Cikertawana, Baduy Dalam, ia belajar membuat angklung dari orang tuanya.

Berita selengkapnya dapat Anda baca di sini: (ayo/irw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads