Kabid Humas Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo mengungkapkan hal itu kepada wartawan, Minggu (11/6/2017). Guntur menjelaskan, tim Satgas Polres Pelalawan, TNI bersama tim regu pemadam kebakaran PT Arara Abadi distrik Nilo bersama-sama memantau titik api. Tim gabungan ini dipimpin Kapolsek Pangkalan Kuras Kompol Ali Ardi.
"Tim ini terdiri dari 4 anggota Polri, 2 Anggota Koramil, 2 tim perusahaan mencari titik api di kawasan taman nasional," kata Guntur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari luasan 42 hektare kawasan hutan yang sudah dijarah, sekitar 25 hektare lahannya sengaja dibakar," kata Guntur.
Hingga saat ini belum diketahui siapa pelaku yang merambah kawasan TNTN tersebut. Kasawan TNTN yang dirambah ini masuk dalam wilayah Kecamatan Langgam, Pelalawan.
"Tim saat itu melakukan pemadaman di lokasi. Api sudah padam, tapi masih mengeluarkan asap," Guntur.
Di lokasi TNTN ini, kata Guntur, kawasannya sudah banyak berubah menjadi perkebunan sawit. Pemadaman sulit dilakukan karena tidak ada sumber air.
"Untuk menuju ke lokasi titik api menempuh perjalanan dengan motor selama 5 jam dari tepi jalan lintas timur. Lokasinya memang sulit dijangkau," tutup Guntur.
Untuk sekedar diketahui, tahun-tahun sebelumnya saat musim kemarau kawasan TNTN terus menjadi sasaran perambahan dan pembakaran. Kawasan TNTN yang menjadi tanggung jawab Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) seakan tak berdaya menyelamatkan kawasan tersebut.
Dari luasan sekitar 81.791 hektare, kini paling banyak hanya tersisah sekitar 20 ribuan hektare saja. Selebihnya kawasan sudah berubah menjadi perkebuan sawit. Padahal di kawasan tersebut ada Balai Taman Nasional Tesso Nilo sebagai perpanjangan tangan KLHK. Tapi tak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan kawasan taman. KLHK gagal menyelamatkan kawasan TNTN sebagai kawasan konservasi. (cha/erd)