Nah, pada waktu berada di kota itulah mereka bersinggungan dengan berbagai hal yang asing. Orang Baduy penasaran dengan para pengendara ojek online berjaket hijau yang berlalu lalang di Jakarta.
"Ari eta anu boga ojek onglin-onglin saha eta. Pamarentah atau saha?" tanya seorang suku Baduy kepada kami yang berkunjung ke Baduy Dalam, awal Mei lalu. Ia mengeja "online" dengan pengucapan "onglin".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kami pun menjelaskan perihal korupsi yang marak di Jakarta. Pejabat atau wakil rakyat berkelit setelah mengutip uang proyek. Kasus dugaan korupsi e-KTP salah satunya.
Sedangkan Miryam yang dimaksud adalah Miryam S Haryani, salah satu anggota DPR yang terlilit kasus itu. Ia kini duduk sebagai tersangka atas kesaksian palsu.
Ayah Mursyid, salah satu tokoh Baduy Foto: Muhammad Zaky Fauzi Azhar/detikX |
Dahi mereka berkerut ketika kami menjelaskan seluk-beluk permasalahan korupsi. Bagi Baduy, ihwal pemerintahan seharusnya sederhana. Penyelenggara pemerintahan adat hanya berpikir soal kesejahteraan warganya. Tapi di kota, masalah ini menjadi lain.
Berita versi utuhnya dapat Anda baca di sini: (ayo/irw)












































Ayah Mursyid, salah satu tokoh Baduy Foto: Muhammad Zaky Fauzi Azhar/detikX