"Ya, bulan Ramadan kan kita ada satu saat, ya. Kalau ini dapat dikatakan berkesan. Karena kan 10 tahun, cukup banyak juga yang berkesan," kata Ani ketika ditemui di Wisma Proklamasi, Jalan Proklamasi Nomor 41, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/6/2017).
Namun, dari sekian pengalaman Ramadan saat menjadi Ibu Negara, Ani menceritakan yang masih ada di ingatannya ialah ketika dirinya bersama SBY meninjau korban gempa dan tanah longsor di Kampung Babakan Caringin, Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika itu, SBY mendapatkan pemaparan perkembangan terbaru data korban serta proses evakuasi yang telah dan sedang berjalan di sana. Bersama Ani dan rombongan lainnya, mereka juga menyapa korban.
Setelah itu, mereka kembali menuju ke Jakarta. Namun, belum sampai kota azan magrib sudah lebih dulu berkumandang. Rombongan pun berbuka puasa di tengah jalan.
"Tetapi ternyata karena jalannya tidak baik sama sekali pada waktu itu, sehingga kita tidak mencapai di mana tempat seharusnya. Di tengah jalan kita buka puasa. Itu benar-benar di tengah perbukitan. Di sana jurang, di sana bukit-bukit gunung. Kita turun dan berbagilah sesama rombongan dan masyarakat yang ada di situ. Pak SBY juga ada di situ," tuturnya.
Ani menceritakan, rombongan akhirnya membatalkan puasa dengan mengkonsumsi bekal militer. Ketika itu, suasana di lokasi juga tengah hujan rintik.
"Makannya, makanan TNI dibagi berdua bersama Pak SBY. Karena memang kita tidak mencapai tempat yang seharusnya tapi sudah harus buka puasa," ucap dia.
"Kita makan seadanya untuk buka puasa. Itu juga masih rintik-rintik hujan. Kita sepayung, payungan berdua dengan Pak SBY. Menurut saya, itu salah satu yang berkesan buat saya," kenang Ani. (jbr/dkp)











































