Sandiaga tiba di Ponpes Amanatul Ummah pukul 14.30 Wib disambut salawat dan rebana oleh para santri. Bersama rombongannya, Sandi yang memakai kemeja putih dengan celana kuning gading langsung masuk ke kediaman pribadi pengasuh pondok yang terletak tepat di belakang masjid.
Tak memakai peci, Sandi nampak mencukur gundul rambutnya. Namun, setelah sekitar lima menit, Sandi keluar memakai baju takwa dan sarung lengkap dengan peci hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Sandiaga sosok pengusaha yang berhasil, saya yakin juga luman (dermawan). Supaya santri bisa mengetahui apa kunci keberhasilannya (Sandiaga)? Bagaimana kepribadiannya? Sehingga dengan dua hal itu santri akan menjadi konglomerat yang luman," kata Kiai Asep kepada wartawan.
Kiai Asep menjelaskan, seminar nasional ini diikuti sekitar 10 ribu santri Ponpes Amanatul Ummah mulai jenjang SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Tak hanya kiat menjadi pengusaha sukses, dia berharap para santri mencontoh kepribadian dermawan dari sosok konglomerat nasional.
"Indonesia harus ditopang ulama, birokrat yang adil dan konglomerat yang luman. Luman artinya kalau jadi pengusaha memberi kesempatan ke buruhnya bisa jadi pengusaha, caranya upahnya dirasionalkan sehingga bisa ada sisa dari kebutuhan hidupnya, sisa bisa menjadi kekuatan mewujudkan kesejahteraan hidupnya," terangnya.
![]() |
Disinggung adanya agenda investasi Sandiaga di Ponpes Amanatul Ummah, Kiai Asep menampiknya. Menurut dia, pesantren yang dia kelola anti terhadap bantuan pemerintah.
"Oleh karena itu di sini sering ada seminar agar santri punya pandangan bagaimana cara pemimpin berbicara, berpenampilan. Rencana setelah lebaran nanti kami undang Choirul Tanjung sebagai narasumber," tandasnya.
Setelah mengisi seminar nasional di Ponpes Manatul Ummah, Sandiaga akan melanjutkan safari ramadannya ke Ponpes Tebuireng, Jombang. (bdh/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini