"Sebelum bulan Ramadhan masuk, ada beberapa fenomena negatif yang sangat mengkhawatirkan, terutama menyinggung soal isu SARA, terutama saat pra dan pasca-Pilkada DKI Jakarta. Saat itu, banyak pihak memperkirakan dan mengkhawatirkan Pilkada DKI akan rusuh, terjadi pengerahan massa, dan menimbulkan situasi chaos. Ternyata kekhawatiran itu tidak terbukti," ujar Hidayat dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/6/2017).
Hal itu dikatakan seusai acara silaturahmi dan buka puasa bersama dengan kader dan simpatisan PKS se-Jakarta, Jabar, dan Banten serta LSM, ormas, dan masyarakat umum di Jakarta, Jumat (9/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidayat juga mengucapkan terima kasih kepada umat Islam yang membuktikan bukan sebagai kelompok radikal yang anarkis. Ini adalah peran ulama dan habaib yang menghadirkan Islam yang damai, tidak radikal, dan tidak anarkis.
"Saya sampaikan terima kasih kepada umat Islam yang telah membuktikan bahwa mereka bukan kelompok radikal dan tak menghadirkan anarki. Perlu diketahui, kemenangan ini ialah kemenangan umat dan rakyat, bukan hanya satu-dua golongan," katanya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menuturkan Pilkada DKI berjalan sangat aman, damai, dan tertib. Hal tersebut tidak lepas dari peran partai politik yang menunjukkan kedewasaan berdemokrasi.
"Partai politik dapat memposisikan diri dengan sejuk, proporsional, dan demokratis," tuturnya.
Dia pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk meninggalkan perbedaan yang timbul dalam pilkada yang menyebabkan perpecahan kebangsaan.
"Sekarang saatnya maju, semua harus menerima. Sudah saatnya gubernur dan wakil gubernur kita yang terpilih melakukan pemerataan yang lebih baik dari yang sudah dilakukan petahana," pungkasnya. (ega/mpr)











































