Video berdurasi 2 menit 18 detik itu salah satunya di-upload oleh akun YouTube bernama Polda Jateng. Dalam video tersebut, terlihat Sugiarto sedang meminta FPI Jateng, yang diwakili Rofii, menanggalkan atribut yang mereka bawa.
"Njenengan titipkan, monggo dipundut (diambil). Nyuwun sewu (permisi), ini kan kegiatannya biar berjalan aman. Jadi harapan kita semua, panjenengan (Anda) juga aman melaksanakan kegiatan, tidak ada atribut-atribut FPI," kata Sugiarto di awal video.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan apa-apa, di Rembang ini sudah kondusif, Pak. Kita tidak mau ada kegiatan-kegiatan yang ini," kata Sugiarto masih dengan nada sopan.
Sebagai Ketua Laskar FPI di Jateng, Rofii masih berusaha meyakinkan bahwa anggotanya tidak akan berbuat onar, bahkan menyebut nama Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono kenal dengannya.
"Saya percayakan kepada antum," kata Rofii akhirnya setuju.
Terpisah, Sugiarto mengatakan bagi yang menanggalkan atribut berupa pakaian, Polres Rembang sudah menyiapkan kaus dan baju koko baru dan diberikan kepada mereka.
"Ya, mereka tetap berangkat. Atribut mereka titipkan di polsek. Surat penitipannya oleh KH Rofii, kita kasih kaus dan baju koko," pungkas Sugiarto.
Sebelumnya, jubir FPI Slamet Maarif mengatakan FPI Jateng diundang Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, pondok pesantren Mbah Moen, untuk ikut membantu pengamanan acara pondok bersama Banser NU.
"Ini negara hukum, Pak. Silakan tunjukkan pasal mana, undang-undang apa, yang melarang memakai atribut FPI," kata Slamet. (alg/dhn)











































