Lawan Ujaran Kebencian, Ulama Diminta Aktif di Media Sosial

Lawan Ujaran Kebencian, Ulama Diminta Aktif di Media Sosial

Faieq Hidayat - detikNews
Jumat, 09 Jun 2017 19:08 WIB
Ilustrasi (detikINET/Irna Prihandini)
Jakarta - Para ulama diminta aktif di media sosial. Alasannya, ulama bisa memberikan hal yang positif di media sosial untuk melawan ujaran kebencian dan hoax.

"Saya berharap MUI mendorong agar kiai-kiai yang adem ini bermedia sosial," kata pengamat media sosial Nukman Luthfie di Galeri Nasional, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2017).

Menurut Nukman, para ulama bisa mengantisipasi penyebaran ujaran kebencian dan hoax. Apalagi saat ini beberapa situs media belum teruji kredibilitas dan kompetensinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upaya blokir tidak berguna jika yang dipercaya masih media abal-abal dan materi berita yang kontennya tidak jelas. Maka internet harus dibanjiri dengan konten positif," ujar dia.

Dia mengatakan media sosial yang disukai masyarakat adalah Facebook dan YouTube. Namun media sosial saat ini digunakan untuk kepentingan politik. Padahal awal media sosial marak digunakan untuk berteman, bisnis, dan eksistensi.

"Jadi kita itu sehari-hari media yang paling sering kita konsumsi masyarakat ternyata itu media sosial. TV cuma sebentar, baca koran nggak, dengar radio nggak. Sisanya buka medsos yang ia sukai, Youtube, Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, dan lainnya," ucap dia.

Dia juga menilai saat ini masyarakat terbelah seusai Pilkada DKI karena kampanye melalui media sosial. Apalagi informasi yang tersebar di media sosial terkait kampanye pemilu belum terverifikasi.

"Contohnya Pemilu 2014 antara Jokowi dan Prabowo, kemudian kemarin Pilkada DKI sampai saat ini masih terasa ada yang ke kubu sana dan sini. Selesai pilkada ada persekusi," terang dia.

Dia berharap fatwa MUI soal media sosial bisa memperbaiki situasi tersebut. Karena itu, sosialisasi fatwa MUI harus diberikan kepada seluruh masyarakat.

"Saya harap ini bisa lebih powerful, saya masih yakin ini jalan dan saya optimistis ini jalan. Saya berharap Kominfo memfasilitasi sosialisasi ini," ujar dia. (fai/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads