"(Surat) Itu teguran untuk orang tua yang selalu mengharuskan anaknya maksimal, harus juara satu," ujar Aurora kepada detikcom, Jumat (9/6/2017).
Menurutnya, isi dari surat itu juga sesuai dengan realita yang dijumpainya. Dia melihat banyak orang tua yang marah ketika anaknya tak meraih apa yang diinginkan orang tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aurora bercerita, Suwarsana siang tadi menyerahkan surat terlebih dahulu sebelum mengumumkan hasil ujian. Suwarsana meminta orang tua untuk langsung membaca surat yang bagian perihalnya disebut sebagai surat pribadi ini.
"Beliau menyampaikan, semua anak, rangking berapapun memiliki kemampuan maksimal dan punya kelebihannya masing-masing," kata Aurora menirukan pernyataan Suwarsana.
![]() |
"Waktu acara doa bersama, anak-anak ramai sekali. Tapi beliau tidak marah, tapi disapa satu-satu, diajak duduk, sabar," tuturnya.
Berikut isi surat tersebut:
Dengan hormat,
Bersyukur melalui surat ini kami menjumpai Bpk/Ibu/Sdr, Orang tua/wali terbaik yang terus mendukung putra/putri meraih prestasi, bersinergi bersama kami di Mutiara Persada.
Bersama surat ini kami sampaikan bahwa Ujian anak Anda telah selesai. Saya tahu Anda cemas dan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya.
Tapi, mohon diingat, di tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman, yang tidak perlu mengerti Matematika.
Ada calon pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra.
Ada calon musisi, yang nilai Kimia-nya tidak akan berarti.
Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika...di sekolah.
Ada calon Photografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini.
Sekiranya anak Anda lulus menjadi yang teratas, hebat! Tapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka.
Katakan saja: "tidak apa-apa, itu hanya sekedar ujian." Anak-anak itu diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini.
Katakan pada mereka, tidak penting berapapun nilai ujian mereka, Anda mencintai mereka dan tak akan menghakimi mereka.
Lakukanlah ini, dan di saat itu, lihatlah anak Anda menakhlukkan dunia. Sebuah ujian atau nilai rendah takkan mencabut impian dan bakat mereka.
Dan mohon, berhentilah berpikir bahwa hanya dokter dan insinyur yang bahagia di dunia ini.
Semoga surat ini bermanfaat dan dapat menyadarkan kita tentang sudut pandang terhadap anak-anak kita. Amin. Mohon maaf apabila kurang berkenan.
(sip/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini