"Ada berita banyak orang tua yang marah saat anak-anaknya mendapat nilai jelek, bahkan ada yang bunuh diri karena nilai ujiannya jelek," ujar Suwarsana saat berbincang dengan detikcom, Jumat (9/6/2017).
Menurut Suwarsana, hal itu terjadi karena orang tua saat ini cenderung tidak memperhatikan proses anak selama bersekolah. Kondisi inilah, kata dia, yang menyebabkan orang tua tidak memahami perkembangan anak di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang sudah menjadi guru selama 38 tahun ini mengingatkan bahwa perkembangan tiap anak berbeda-beda. Bila prestasinya belum tampak di sekolah dasar, bukan berarti akan tetap sama di jenjang pendidikan berikutnya.
"Pengalaman saya mengajar, (misalnya) di sekolah dasar belum dapat ranking, nanti di SMP atau di SMA berprestasi. Kepekaan anak-anak tidak sama," ucap Suwarsana.
![]() |
Surat yang ditulis secara resmi dan diserahkan secara langsung kepada orang tua siswa ini beredar luas di media sosial. Namun Suwarsana menambahkan beberapa kalimat di bagian awal dan akhir. Dia menyebut itu surat 'cinta'.
Menurut Suwarsana, meski sudah pernah beredar luas sebelumnya, belum tentu semua orang tua siswanya pernah membaca kalimat inspiratif tersebut. Sedangkan isi tulisan itu, kata Suwarsana, sangat bagus dan sesuai dengan momen pengumuman hasil ujian hari ini.
Berikut ini isi surat yang dikirimkan Suwarsana ke orang tua siswa:
Dengan hormat,
Bersyukur melalui surat ini kami menjumpai Bpk/Ibu/Sdr, Orang tua/wali terbaik yang terus mendukung putra/putri meraih prestasi, bersinergi bersama kami di Mutiara Persada.
Bersama surat ini kami sampaikan bahwa Ujian anak Anda telah selesai. Saya tahu Anda cemas dan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya.
Tapi, mohon diingat, di tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman, yang tidak perlu mengerti Matematika.
Ada calon pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra.
Ada calon musisi, yang nilai Kimia-nya tidak akan berarti.
Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika...di sekolah.
Ada calon Photografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini.
Sekiranya anak Anda lulus menjadi yang teratas, hebat! Tapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka.
Katakan saja: "tidak apa-apa, itu hanya sekedar ujian." Anak-anak itu diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini.
Katakan pada mereka, tidak penting berapapun nilai ujian mereka, Anda mencintai mereka dan tak akan menghakimi mereka.
Lakukanlah ini, dan di saat itu, lihatlah anak Anda menakhlukkan dunia. Sebuah ujian atau nilai rendah takkan mencabut impian dan bakat mereka.
Dan mohon, berhentilah berpikir bahwa hanya dokter dan insinyur yang bahagia di dunia ini.
Semoga surat ini bermanfaat dan dapat menyadarkan kita tentang sudut pandang terhadap anak-anak kita. Amin. Mohon maaf apabila kurang berkenan. (sip/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini