Tak Cuma Usut Anonymous, Ini Kerja Sama Aparat Indonesia dengan FBI

Tak Cuma Usut Anonymous, Ini Kerja Sama Aparat Indonesia dengan FBI

Niken Purnamasari - detikNews
Jumat, 09 Jun 2017 13:26 WIB
Tak Cuma Usut Anonymous, Ini Kerja Sama Aparat Indonesia dengan FBI
Foto: YURI GRIPAS/ AFP PHOTO
Jakarta - Untuk mengusut sejumlah kasus, pemerintah Indonesia beberapa kali pernah menggandeng lembaga investigasi Amerika Serikat FBI. Kerja sama yang dilakukan kedua belah pihak biasanya untuk menyelidiki dan menjaring pelaku yang keberadaannya diduga berada di Amerika Serikat.

Belakangan, Anonymous dituduh berperan dalam kasus percakapan via WhatsApp berkonten pornografi dalam 'baladacintarizieq'. Untuk mengusutnya, Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan lembaga investigasi Amerika Serikat FBI. Hingga saat ini Polda belum mendapatkan informasi siapa Anonymous yang diduga menyebarkan konten pornografi tersebut.

Polda menduga orang di belakang akun itu ada di Amerika Serikat. Sebab itu nantinya akan bekerja sama dengan FBI untuk mengusut pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah dengan FBI atau dengan siapa, nanti kita cek, Kalau nggak bisa, kita cari jalur lain," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Jumat (9/6/2017).

Kasus pornografi anak jaringan internasional juga pernah melibatkan kerja sama dengan FBI. Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan FBI untuk menelusuri jaringan pedofil itu.

Selain kepolisian, ada sejumlah lembaga penegak hukum Indonesia yang bekerja sama dengan FBI untuk mengungkap kasus. Berikut ulasannya:

Jaringan Pornografi Anak Loly Candy's

Foto: ilustrasi Luthfi Syahban
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk menelusuri jaringan pedofil Loly Candy's.

"Jadi kita akan bekerja sama dengan FBI terkait ini. Yang harus kita tindak lanjuti adalah pelaku sisanya yang sekian ribu akan kita telusuri," kata Iriawan di Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Saat ini akun grup facebook tersebut telah diblokir. "Facebook ini akan memblok secara otomatis apabila ada gambar-gambar atau situs yang bernuansa pornografi," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Wahyu Hadiningrat mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan interpol untuk menyelidiki jaringan di luar negeri tersebut.

"Kita melalui interpol akan berkoordinasi dengan FBI untuk menyelidiki jaringannya di luar negeri," ujar Wahyu.

KPK Kontak FBI Soal Suap Maxpower

Foto: dok detikcom
KPK mengontak FBI untuk mengumpulkan data soal pejabat Indonesia yang diselidiki Departemen Kehakiman Amerika Serikat terkait kasus suap Maxpower dalam investasi pembangkit listrik.

"Biasanya teman-teman selalu mengubungi teman-teman FBI," jelas Ketua KPK Agus Rahardjo di Jakarta, Rabu (28/9/2016).

Agus mengaku dia juga sudah mendapat informasi soal suap daro Standard Chattered dan Maxpower. Agus segera meminta dilakukan pengumpulan data.

"Tapi terus terang sejauh mana saya belum tahu," tutur dia. (Baca juga: AS Selidiki Suap dari Maxpower ke Pejabat Indonesia Dalam Investasi Listrik)

Menurut Agus, kasus itu yang diselidiki pemerintah Amerika, bagaimana paparan kasusnya belum bisa diungkapkan. Namun diketahui terkait langkah AS yang menyelidiki hasil audit adanya perusahaan yang menyuap di Asia. Perusahaan AS memang tak boleh menyuap dalam proyek yang mereka lakukan.

Polda Metro Minta Bantuan FBI Telisik Anonymous

Foto: Internet
Polda Metro Jaya berkomitmen mengungkap grup Anonymous, penyebar konten pornografi dalam situs 'baladacintarizieq'.

Pihak Polda sendiri belum mendapatkan informasi yang pasti tentang siapa Anonymous, yang diduga menyebarkan konten porno itu. Para ahli eksternal telah dimintai bantuan. Kemungkinan polisi bekerja sama dengan aparat di Amerika Serikat (AS) kini dibuka. Polda menduga orang di belakang akun itu ada di Negeri Paman Sam.

"Apakah dengan FBI atau dengan siapa, nanti kita cek. Kalau nggak bisa, kita cari jalur lain," ucap Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Kerja Sama Polri-FBI Usut WannaCry

Foto: istimewa
Kepolisian melakukan penyelidikan terkait teror virus Ransome atau WannaCry di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Penyelidikan tersebut berkoordinasi dengan Kemenkominfo hingga FBI.

"Kami juga sudah membentuk emergency response team bersama personel Kemenkominfo dan lembaga lain yang tugasnya membantu melakukan recovery. Kami juga sudah komunikasi dengan kawan-kawan di FBI, IGCI Singapura, dan UK NCA untuk kerja sama mengungkap pelaku," ujar Direktur Siber Bareskrim Brigjen Fadil Imran melalui pesan singkat kepada detikcom, Senin (15/5/2017).

Terkait perburuan terhadap penyebar virus, Fadil berkata, hal tersebut tidak semudah memburu pelaku kejahatan konvensional karena penjahat di dunia maya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghapus jejaknya. Transaksi dengan menggunakan Bitcoin pun sukar ditelusuri karena biasanya pelaku menggunakan identitas palsu atau situs ilegal.
Halaman 2 dari 5
(nkn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads