"Miris melihatnya. Bukan lagi berburu, tapi pembantaian," kata pendaki bernami Wahyu Dwi Hartono kepada detikcom, Jumat (9/6/2017).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Amat sangat disayangkan! Kijang Lawu yang begitu lulut (jinak) atau nurut ditembaki seperti itu. Biasanya kami diam karena mereka hanya berburu satu babi. Tapi kali ini benar-benar sudah teramat tak bertanggung jawab," kata Wahyu yang menduga rusa-rusa itu ditembaki sebelum dibakar, entah benar atau tidak rusa itu mati dengan cara demikian, kasus ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Relawan Ceto (Reco).
![]() |
Lokasi penemuan bangkai rusa itu ada di sabana besar yang dikenal sebagai 'Gupakan Menjangan'. Awalnya Wahyu hanya melihat tulang-belulang saja, kondisinya sudah terbakar. Namun begitu dicari-cari, ternyata di situ terdapat organ dalam perut, kepala, sampai kulit rusa.
"Jika hewan seperti ini dibantai lalu punah, kemana predator mencari mangsa? Lari ke kampung dan memakan ternak warga?" tandas Wahyu, geram.
(dnu/dnu)