Melihat Bangkai Rusa Gunung Lawu, Pendaki: Miris, Itu Pembantaian

Melihat Bangkai Rusa Gunung Lawu, Pendaki: Miris, Itu Pembantaian

Danu Damarjati - detikNews
Jumat, 09 Jun 2017 05:55 WIB
Bangkai Rusa di Gunung Lawu (Dok Pribadi Wahyu Dwi Hartono)
Jakarta - Delapan ekor rusa ditemukan mati, gosong, dan tandas dagingnya. Salah satu pendaki yang sempat melihat langsung bangkai-bangkai rusa itu amat geram terhadap keadaan ini.

"Miris melihatnya. Bukan lagi berburu, tapi pembantaian," kata pendaki bernami Wahyu Dwi Hartono kepada detikcom, Jumat (9/6/2017).

Melihat Bangkai Rusa Gunung Lawu, Pendaki: Miris, Itu PembantaianFoto: Bangkai Rusa di Gunung Lawu (Dok Pribadi Wahyu Dwi Hartono)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain rombongan Wahyu, ada dua rombongan lain lagi yang sempat melihat bangkai-bangkai rusa itu. Rombongan Wahyu melihat rusa-rusa itu pada Rabu (7/6) lalu, pukul 10.00 WIB. Saat itu Wahyu sedang mengantar tamu rombongan, total sembilan orang.

Melihat Bangkai Rusa Gunung Lawu, Pendaki: Miris, Itu PembantaianFoto: Bangkai Rusa di Gunung Lawu (Dok Pribadi Wahyu Dwi Hartono)


"Amat sangat disayangkan! Kijang Lawu yang begitu lulut (jinak) atau nurut ditembaki seperti itu. Biasanya kami diam karena mereka hanya berburu satu babi. Tapi kali ini benar-benar sudah teramat tak bertanggung jawab," kata Wahyu yang menduga rusa-rusa itu ditembaki sebelum dibakar, entah benar atau tidak rusa itu mati dengan cara demikian, kasus ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Relawan Ceto (Reco).

Melihat Bangkai Rusa Gunung Lawu, Pendaki: Miris, Itu PembantaianFoto: Bangkai Rusa di Gunung Lawu (Dok Pribadi Wahyu Dwi Hartono)


Lokasi penemuan bangkai rusa itu ada di sabana besar yang dikenal sebagai 'Gupakan Menjangan'. Awalnya Wahyu hanya melihat tulang-belulang saja, kondisinya sudah terbakar. Namun begitu dicari-cari, ternyata di situ terdapat organ dalam perut, kepala, sampai kulit rusa.

"Jika hewan seperti ini dibantai lalu punah, kemana predator mencari mangsa? Lari ke kampung dan memakan ternak warga?" tandas Wahyu, geram.

(dnu/dnu)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads