"Lokasi penemuannya di jalur pendakian Lawu, jalur Candi Ceto, tepatnya dari Pos 5 Gupakan Menjangan ke atas sedikit," kata salah seorang Relawan Ceto (Reco), Eko Supardi Memora, kepada detikcom, Kamis (8/6/2017).
Penemuan bangkai ini dilaporkan pendaki pada Rabu (7/6) kemarin. Reco mengunggah foto di akun Instagram @relawan.ceto pada hari ini. Terlihat ada enam rusuk rusa yang sudah tandas dagingnya. Awalnya relawan mengira hanya enam ekor bangkai, namun ternyata jumlahnya lebih dari itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, dari delapan bangkai itu, hanya tiga kepala rusa yang ditemukan. Dari tiga kepala itu, dua di antaranya tidak bertanduk dan satu kepala hancur.
"Mungkin lima (kepala) yang dibawa pulang adalah kepala yang bertanduk," kata mereka.
Pihak relawan sangat prihatin atas kejadian matinya rusa di Gunung Lawu. Sebab, rusa-rusa di tempat itu sebenarnya sudah akrab dengan manusia. Belum jelas betul bagaimana rusa itu mati. Kini para relawan sudah menguburkan delapan bangkai rusa itu.
"Sangat disesalkan dengan kejadian ini, bahwasanya rusa yang ada di daerah Gupakan Menjangan adalah rusa yang jinak karena sering melihat manusia, dan mereka tahu manusia tidak akan menyakiti, apalagi membunuhnya. Sekarang kedelapan bangkai yang tersisa sudah dikuburkan," tuturnya. (dnu/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini