"Pemimpin harus jadi teladan perilaku Pancasila. Caranya? Hadirlah saat rakyatnya menghadapi masalah. Hadirlah untuk rakyat yang lemah. Jangan hanya hadir saat kampanye dan butuh suara," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis, Rabu (7/6/2017).
Zulkifli mengatakan itu saat menghadiri acara penutupan pengkajian Ramadan 1438 H yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkifli mengaku prihatin atas situasi kebangsaan dan banyak orang yang saling fitnah, mengejek, serta saling menghina.
"Ada anggapan bahwa yang tidak menjadi kelompoknya adalah musuhnya dan anti-Pancasila. Padahal harusnya menilai Pancasila itu dalam perilaku," kata dia.
Kepada keluarga besar Muhammadiyah, Zulkifli menyampaikan pentingnya menjadi agen untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat.
"Di negeri ini, rakyatlah yang berkuasa. Mereka yang menentukan pemimpinnya, jangan sampai salah pilih. Pilihlah orang yang baik, baik perilakunya, baik teman-temannya, maupun kelompoknya," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Abdul Mu'ti menyampaikan terima kasih atas kehadiran Zulkifli menutup pengkajian Ramadan. Karena undangan yang disampaikan sangat mendadak.
"Dua hari lalu saya menghubungi beliau untuk menutup acara ini. Saya khawatir beliau sibuk, ternyata Pak Zul bilang, 'Kalau untuk Muhammadiyah, saya akan selalu hadir.' Atas nama PP Muhammadiyah, kami ucapkan terima kasih," ucap Abdul. (nwy/ega)











































