Jenazah Aiptu Fransisco sebelumnya dibawa ke ruang Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ). Petugas melakukan observasi dan pemandian jenazah sekitar 2 jam.
Pantauan detikcom, pada pukul 17.35 Wita, jenazah Aiptu Fransisco didoakan secara Katolik, kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan mobil jenazah. Ratusan anggota keluarga dan kerabat ikut mengantar jenazah ke rumah duka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim dokter menyebutkan kondisi batang otak Aiptu Fransisco tidak berfungsi lagi atau mati pada Selasa (7/6) pada pukul 11.35 Wita. Fungsi saraf Aiptu Fransisco juga tak lagi berfungsi.
"Pasien dalam keadaan mati batang otak," ujar Kepala Rumah Sakit Bhayangkara AKBP dr Martinus Ginting kepada wartawan.
Pernyataan ini disampaikan Martinus setelah Fransisco diperiksa oleh dokter saraf dan anestesi untuk mengetahui keadaan pasien.
"Telah diperiksa oleh dokter saraf/anestesi untuk mengetahui bahwa pasien telah mati batang otak sekitar 15 menit yang lalu," ujarnya.
Aiptu Fransisco menembak dirinya sendiri di rumahnya. Saat dibawa ke rumah sakit, Aiptu Fransisco masih hidup.
"Dugaan menembak diri yang dilakukan anggota Polres Kupang Kota Aiptu Fransisco De Araujo, Kanit PAM Obvit Polres," kata Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abast saat dikonfirmasi terpisah. (fdn/fdn)











































