Pesan Terakhir Aiptu Fransisco pada Anaknya Sebelum Tembak Kepala

Pesan Terakhir Aiptu Fransisco pada Anaknya Sebelum Tembak Kepala

Petrus Ola Keda - detikNews
Rabu, 07 Jun 2017 13:15 WIB
Aiptu Fransisco yang menembak kepalanya sendiri masih kritis. Foto: Petrus Ola-detikcom
Kupang - Aiptu Fransisco De Araujo yang menembak kepalanya sendiri masih kritis. Anggota Polres Kupang itu sempat menitipkan pesan ke buah hatinya saat mengantar ke sekolah.

Aiptu Fransisco dikenal sebagai sosok terbuka dengan isteri dan keluarga dekatnya. Dia juga sangat religius dan penyayang. Sebelum menembaki kepalanya, Fransisco sempat mengantar anak lelaki tunggalnya, Faldi Imanuel De Araujo, itu ke sekolah.

"Malamnya tidur dengan anaknya dan paginya masih antar ke sekolah," ujar Toto Sucipto kepada detikcom, Rabu(7/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toto mengatakan dirinya menjadikan Fransisco sebagai anak angkat usai terlepasnya Timor-Timur dari NKRI pada tahun 1999. Sejak itulah dia mengenal betul sosok Fransisco. "Dia orangnya sangat terbuka dan jujur. Saking jujurnya, dengan wanita lain saat ke Surabaya saja dia jujur ke isterinya," turur Toto.

Saat masih bertugas di Timor Leste, Aiptu Fransisco bertugas di bagian intel. Orang tua Fransisco saat ini masih hidup dan menetap di Los Palos, Timor Leste. "Sampai saat ini orangtuanya tidak pernah ke Indonesia. Hanya isterinya, Martina De Araujo yang sering ke sana kunjungi keluarga," imbuh Toto.



Aiptu Fransisco tidak pernah mengunjungi orangtuanya karena faktor keselamatan. Kerinduannya kepada keluarga pun tidak terbendung lagi. Pada bulan April lalu, Fransisco meminta izin ke isterinya untuk menjenguk orangtuanya. "Dia telepon ke saya katanya rindu dengan orangtuanya sehingga minta izin ke sana," jelas Toto.

Kini, Aiptu Fransisco masih terbaring kritis. Dari keterangan dokter, kondisi Aiptu Fransisco belum ada tanda-tanda mengalami perubahan.

Anak bungsu Fransisco, Faldi Imanuel De Araujo, berbagi cerita tentang sosok ayahnya yang sangat menyayanginya. Malam sebelum tidur, kata Faldi, ayahnya lama memeluknya dan mengajaknya untuk tidur berdua karena besok harus ke sekolah.

"Ayah peluk saya sampai ke tempat tidur. Usap-usap kepala saya dan berpesan, Faldi sekolah yang pintar biar bisa gantikan bapak kelak," tutur Faldi menirukan pesan ayahnya itu.

Pagi hari saat mengantarnya ke sekolah, ayahnya masih memeluk dan mencium keningnya. Saat turun dari motor, ayahnya masih menciumnya dan berpesan agar rajin belajar.



"Saat pulang sekolah saya lihat banyak polisi di rumah dan ada tetangga yang bilang kalau ayah di Rumah Sakit Bhayangkara karena bunuh diri. Saya menangis dan berlari menuju ke rumah sakit," cerita Faldi.

Kapolres Kupang Kota, AKBP Anton C.N mengatakan, anggotanya masih dalam perawatan dan penanganan medis. "Masih di ruang ICU. Kita doakan semoga baik-baik saja," kata Anton.

Aiptu Fransisco diduga menembak dirinya sendiri usai mengantar anaknya ke sekolah di rumahnya Jalan Nangka, Oebobo, Kupang, pada Selasa 6 Juni 2017 sekitar pukul 07.30 Wita. Saat dibawa ke rumah sakit Aiptu Fransisco masih hidup. Dia juga diduga tidak memiliki masalah.




(aan/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads