Begini Strategi Dinsos Jakpus Halau Gepeng di Bulan Ramadan

Begini Strategi Dinsos Jakpus Halau Gepeng di Bulan Ramadan

Cici Marlina Rahayu - detikNews
Rabu, 07 Jun 2017 12:01 WIB
Petugas Dinsos menghalau gepeng (Dok. Istimewa)
Jakarta - Dinas Sosial Jakarta Pusat (Dinsos Jakpus) akan menggunakan sarana pos jaga untuk menanggulangi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) atau gelandangan dan pengemis alias gepeng. Cara itu dilakukan terutama pada Ramadan seperti saat ini.

"Ya penanganan PMKS, kita melakukan pengawasan terhadap keberadaan PMKS di Jakarta Pusat, salah satunya dengan membuat posko," kata Kepala Dinsos Jakpus Susanna Budi Susilowati saat ditemui detikcom di kantor Dishub Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang 1, Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2017).

Begini Strategi Dinsos Jakpus Halau Gepeng di Bulan RamadanKepala Dinsos Jakpus Susanna Budi Susilowati (Cici Marlina/detikcom)

Susanna atau biasa dipanggil Susan mengatakan ada 8 pos jaga di wilayah Jakarta Pusat. Dia juga mengatakan 8 pos jaga ini mengawasi 34 titik rawan PMKS di setiap lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pos-pos jaga di Jakarta Pusat ada 8 pos jaga. Itu ada di Samanhudi, di Harmoni, di HI, Karet Bivak, Jatibaru, Senen, Galur, dan Rawasari," ujar Susan.

"Kemudian pos jaga itu mengawasi 34 titik rawan PMKS, yang terdiri dari JPO (jembatan penyeberangan orang), kemudian stasiun, termasuk terminal, pasar lampu merah, dan tempat ibadah," ucap Susan.

Menurut Susan, petugas yang berjaga tidak hanya stay di pos jaga, tapi juga melakukan mobilisasi ke setiap titik rawan. Susan menegaskan, saat Ramadan, ada kecenderungan peningkatan jumlah PMKS.

"Ini musiman, ya dia yang memanfaatkan momen bulan puasa untuk mencari rezeki. Umumnya mereka merapat ke tempat ibadah, pada saat jam-jam salat, khususnya pada saat buka dan tarawih," tutur Susan.

Selain itu, Susan mengaku telah bekerja sama dengan 5 masjid besar, yaitu Masjid Istiqlal, Masjid Sunda kelapa, Masjid Cut Meutia, Masjid Abdurahman Hakim UI, serta Masjid Akbar Kemayoran, untuk menangani PMKS tersebut.

"Kita bekerja sama dengan pengurusnya untuk ikut memantau, kemudian kita juga menempatkan petugas di masjid-masjid itu, saat berbuka dan tarawih. Jadi sifatnya penghalauan, kita tidak mau nangkap. Jadi kita lebih menghalau mereka memberi peringatan untuk tidak mencari uang dengan cara seperti itu," tuturnya.

Jumlah Gepeng di Jakpus Menurun Saat Bulan Ramadan Ini

Susan mengatakan ada penurunan jumlah gepeng pada Ramadan ini. Dibanding tahun lalu, Susan mengatakan penurunan hampir setengahnya.

"Jadi dari bulan Januari hingga bulan Juni ini per tanggal minggu kemarin, jumlah PMKS 719 orang, sedangkan tahun lalu 1.997 orang, ini hampir setengahnya," kata Susan.

Susan mengatakan, saat Ramadan 2017 minggu pertama, ada 27 PMKS yang berhasil diamankan. Sedangkan pada 2016 minggu pertama Ramadan, ada 59 PMKS.

"Artinya, penjagaan, pengawasan, dan keberadaan petugas kami cukup efektif menekan jumlah PMKS. Kami berlakukan zonasi, zona 1, 2, 3. Kalau zona satu, jalan-jalan protokol; kemudian zona 2, jalan provinsi; dan zona 3, permukiman," ujarnya.

Susan mengatakan pihaknya belum mengetahui faktor penurunan jumlah PMKS di Jakarta Pusat. Ada beberapa kemungkinan tentang berkurangnya PMKS.

"Kita tidak tahu apakah jumlah penurunan PMKS itu apakah memang orang sudah mulai sadar tidak memberikan sedekah atau mereka menyingkir ke daerah lain," ucapnya.

"Bisa jadi karena dijaga ketat dan juga cukup intensif penertiban bukan hanya oleh Sudin Sosial, tapi juga satpol PP, kelurahan, dan kecamatan. Tapi setiap minggunya kita evaluasi karena ada kecenderungan meningkat jumlah PMKS-nya," katanya.

Sementara itu, Susan mengimbau masyarakat tidak memberi sedekah kepada PMKS. Ia menyarankan masyarakat bersedekah di lembaga-lembaga resmi yang sudah diakui.

"Imbauan kami, khususnya ke masyarakat, jangan memberikan sedekah ke PMKS, lebih baik ke badan resmi, justru itu meningkatkan jumlah PMKS dan tidak mendidik, jadi bersedekahlah ke lembaga-lembaga resmi yang terakhir," ujarnya. (cim/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads