Keluarga Tersangka Ranmor Beberkan Bukti Penyiksaan

Keluarga Tersangka Ranmor Beberkan Bukti Penyiksaan

Yulida Medistiara - detikNews
Selasa, 06 Jun 2017 16:02 WIB
Jakarta - Keluarga tersangka kasus pencurian motor membeberkan bekas luka penyiksaan yang diduga dilakukan polisi. Isteri tersangka Aris, Zulia menceritakan kondisi Aris yang babak belur saat pertama kali bertemu usai penangkapan.

Aris ditangkap pada 7 April 2017, akan tetapi keluarga mengaku bertemu dengan Aris pada beberapa hari setelahnya. Ketika bertemu di ruang penyidikan, Zulia kaget karena kondisi suaminya babak belur.

"Sesampainya di sana saya melihat matanya biru, keningnya luka, posisi badanya luka. Bajunya itu banyak darahnya. Bekas nodanya masih ada di bajunya. Kok Ayah bisa begini. Dia dituduh mencuri motor di Bekasi," kata Zulia, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini jempol kakinya dipukul, pistol dipukul ke kepala, bibirnya pecah, perutnya sudah dipukulin. Lalu kemaluannya disetrum. Kok kamu gitu. Lalu dia bilang karena tidak mengakui apa yang dilakukan dan yang dituduhkan. Jadi polisi itu tetap dia itu harus mengakui," imbuh Zulia.

"Ada bekas diobati?" tanya hakim tunggal Martin Ponto.

"Tidak ada," ujar Zulia.

Selain itu hakim Martin juga menanyai kakak Heri, Sulastri yang hadir memberikan keterangannya. Sulastri juga menceritakan adiknya disiksa untuk mengakui kesalahan yang dituduhkan yaitu mencuri motor. Sementara itu, kakak tersangka Heri, Sulastri menyebut adiknya sempat dibawa ke Hotel di Tangerang untuk disiksa.

"Dari mana dia tahu itu di hotel?" tanya hakim Martin mencecar.

"Matanya (lakban di mata) sempat dibuka waktu itu dia lihat di hotel di Tangerang," kata Sulastri.

Sulastri juga menceritakan Heri juga mendapat penyiksaan, tak terkecuali Bihin dan Aris. Lalu, hakim bertanya ke Zulia dan Sulastri mengapa tidak bertanya ke penyidik tentang luka tersebut.

"Setelah tahu kondisi adik atau suami babak belur seperti itu ditanya tidak?" tanya Martin.

"Tidak karena ketakutan pak," jawab Sulatri.

Sulastri mengatakan sempat mengadukan ke Propam Polda Metro Jaya. Pernah dipanggil oleh Propam tapi tidak ada kelanjutannya.

Sulastri kemudian menunjukan foto ketiga tersangka yang babak belur. Sementara Zulia juga menunjukan baju yang Aris pakai saat ditangkap ada bercak darahnya.

"Ini baju yang dipakai Aris saat ditangkap hingga tanggal 11 waktu saya bawa baju ganti. Ini sudah saya cuci tapi masih ada bekas darahnya," kata Zulia.


Sulastri mengaku heran, sebenarnya Heri baru pindah dari Palembang pada Agustus tahun 2015. Sedangkan kasus pencurian ini disebut terjadi pada Juni 2015.

"Kasus ini katanya Juni 2015 saya kaget. Adik saya datang ke sini Agustus ke Tangerang dari Palembang," kata Sulastri. (yld/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads