"Kita wajib mengingatkan masyarakat bahwa merokok itu merugikan kesehatan dan kegiatan yang sia-sia. Dengan sering melihat dan membaca bahwa message ini akan efektif membaca dari pada bakar uang untuk merokok," ujar Direktur Utama PT. TransJakarta, Budi Kaliwono, di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Selasa (6/6/2017).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang sudah ada 21 bus yang terpasang iklan masyarakat itu, 20 bus single dan 1 bus yang panjang. Sepuluh yang bus pink khusus wanita, diantaranya beroperasi di koridor 9 dan sepuluh lainnya menyebar," kata Budi.
Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau, Dr. Prijo Sidipratomo mengatakan Iklan ini dibuat untuk mengingatkan masyarakat Indonesia harus pandai memilih prioritas dalam hidup.
"Iklan ini kami buat agar masyarakat dapat memilih kegiatan yang tidak sia-sia seperti merokok dan lebih pandai memilih prioritas dalam hidup," tutur Prijo.
Sementara itu, Sekda DKI Saefullah mengatakan Pemprov DKI mendukung penuh program ini. Ia menegaskan iklan tersebut juga dibebaskan dari pajak.
"Pajak ini digratiskan karena ini iklan layanan masyarakat. Pajakkan sebenarnya mengambil dari pengusaha kemudian, di-collect dan kembali ke masyarakat. Tapi kalau ini sudah langsung kembali ke masyarakat," tegas Saefullah.
Ia juga berharap iklan layanan masyarakat ini terus dijalankan bahkan bertambah. Karena ini adalah cara efektif untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya merokok.
"Ini efeknya sangat besar dan sangat luas karena seluruh masyarakat dapat melihat iklan itu di bus TransJakarta. Mereka bisa membaca, pesannya juga di semua sisi bus ada, jadi cukup efektif," imbuhnya.
"Teruskan lah, rencananya juga akan dipasang di halte bus TransJ juga. Ini upaya yang sangat baik, masyarakat harus mencermati dan belajar. Iklan ini memang harus dilakukan secara gerakan masal ya, karena kalau sedikit nanti pesannya tidak sampai ke seluruh lapisan masyarakat. Jadi harus banyak agar banyak yang melihat," tutupnya.
![]() |