"Kalau dibiarkan itu kan permanen dan digunakan untuk dalam tanda kutip ya prostitusi lagi," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia tidak memungkiri adanya eks warga Kalijodo yang akhirnya kembali ke kawasan tersebut dan menetap. Tapi dia kembali menegaskan pembongkaran akan tetap dilakukan.
"Macam-macam ya, ada yang dari eks kawasan itu Kalijodo atau ada juga yang dari, ah macam-macamlah. Jadi artinya itu. Kita harus bongkar lagi," tutur Djarot.
Satpol PP hendak membongkar bedeng-bedeng itu pada Jumat (2/6) sekitar pukul 14.30 WIB lalu. Namun rencana itu urung dilakukan karena antara jumlah personel dan warga tidak seimbang. (imk/fdn)