"Ketiga hal tersebut adalah contoh jiwa mulia yang sederhana," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Hal itu dikatakan Haedar Nashir saat memberikan tausiyah dalam acara buka bersama di rumah dinas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017). Haedar kemudian mencontohkan sikap kenegarawanan dua tokoh bangsa ini yakni: Sukarno dan Ki Bagoes Hadikusumo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sukarno mengatakan bahwa dirinya muslim dan bangsa Indonesia. Dia akan membela Islam dalam permusyawaratan. "Bung Karno menyakinkan kaum muslim. Kalau saya muslim, saya buka dada saya di situlah Islam. Dan saya akan bela Islam dalam permusyawaratan," cerita Haedar dalam tausiyahnya.
Presiden Jokowi yang hadir dalam acara buka bersama tersebut tampak takzim menyimak. Haedar kemudian juga menceritakan keteladanan Ki Bagoes Hadikusumo, Ketua Umum PP Muhammadiyah yang ke-5.
"Ki Bagoes Hadikusumo berkata, kunci terakhir dalam kompromi Piagam Jakarta, beliau mengatakan saya muslim, saya bangsa Indonesia tulen. Saya muslim saya berbangsa Indonesia yang raya dan Indonesia yang merdeka," lanjut Haedar.
Haedar menyebut Sukarno dan Ki Bagoes Hadikusumo adalah contoh yang mempunyai jiwa kenegarawan. Mereka patut diteladani untuk saat ini melihat bangsa yang sedang rapuh.
"Dua contoh itu (Sukarno dan Ki Bagoes Hadikusumo) adalah contoh jiwa kenegarawanan para pendiri bangsa kita. Hal itu yang perlu diteladani di saat rakyat sedang rapuh mari kita sirami mereka dengan keteladanan," papar Haedar. (erd/bpn)