"Tentu melanggar hukum, tidak boleh di negeri yang berdasarkan negara hukum ini ada tindakan sewenang-wenang, main hakim sendiri tanpa proses," ujar Zulkifli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).
"Kita kan punya aparat penegak hukum karena itu pemerintah harus memberikan contoh yang baik, yang adil dalam menegakkan hukum sehingga semua orang merasa adil," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau orang yang ada salah bicara kemudian dikejar, dilucuti istilahnya disetrap, itu akan kena masalah melanggar hukum kena pasal," kata Zulkifli.
"Oleh karena itu, saya mengimbau tidak boleh main hakim sendiri, kalau tidak, laporkan langsung ke aparat penegak hukum," imbuh dia.
Zulkifli menyatakan hal tersebut dapat dicegah dengan sosialisasi dan pendidikan. Dia menegaskan bangsa Indonesia harus bersatu kembali.
"Itu kan sudah jelas, sudah pasti ada (pendidikan dan sosialisasi). Saya kira hentikan lah rasa amarah, saling caci dan benci. Kita ini kan sebangsa setanah air," tutur Zulkifli.
"Pilkada sudah jauh selesai, mari kita bersatu kembali. Kita ini keluarga besar kita ini NKRI jangan sampai ada yang tersakiti, semua saling menghormati, saling menghargai. Kita keluarga besar, jaga persatuan," sambungnya.
Persekusi merupakan pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga yang kemudian disakiti, dipersusah, atau ditumpas. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan persekusi menjadi atensi kepolisian. Tito juga telah memerintahkan jajaran nya tidak gentar mengusut setiap kasus persekusi.
"Mengenai persekusi, saya perintahkan kepada seluruh jajaran kepolisian, kalau ada yang melakukan upaya itu, jangan takut. Saya akan tindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas Tito, Kamis (1/6). (lkw/elz)











































