Djarot Naik Taksi ke Balai Kota di Hari Jumat Awal Juni

Djarot Naik Taksi ke Balai Kota di Hari Jumat Awal Juni

Bisma Alief Laksana - detikNews
Jumat, 02 Jun 2017 09:51 WIB
Foto: Bisma Alief/detikcom
Jakarta - Ada yang berbeda dari Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat datang ke Balai Kota Jumat pagi ini. Biasanya naik mobil dinas, kali ini Djarot menumpang taksi ke kantornya.

Berdasarkan Pergub, pejabat Pemprov DKI Jakarta tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan pribadi ke Balai Kota pada Hari Jumat setiap awal bulan.

Aturan ini dijalankan oleh Djarot. Dia tiba di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017) sekitar pukul
08.45 WIB dengan mengenakan batik berwarna coklat muda. Djarot didampingi satu ajudan saat tiba di Balai Kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak boleh katanya (bawa mobil pribadi). Katanya harus pakai mobil umum. Tadi mau naik motor sebetulnya. Nggak boleh sama ajudan (naik motor). Naik taksi saja. Bahaya katanya gitu (kalau naik motor)," kata Djarot.

Saat ditanya apa yang diperbincangkan olehnya bersama sopir taksi selama di perjalanan, Djarot mengatakan dia hanya ngobrol biasa saja. Kepada Djarot, sopir taksi itu sempat mengaku bahwa dia memilih Ahok-Djarot saat Pilgub DKI Jakarta 2017.

"Ngobrol dong. Ya, rumahnya di mana, berapa tahun (jadi sopir taksi) empat tahun. Dia ternyata agak grogi juga. Sewaktu berhenti dia bilang, ' saya milih Bapak'. (Saya jawab) loh kenal saya?'. (Dijawab lagi) 'Kenal kan Bapak Pak Djarot'," cerita Djarot.

Djarot juga mengatakan dia tidak menggunakan taksi online, dia lebih memilih taksi konvensional untuk ke Balai Kota. Saat ditanya mengapa tidak menggunakan bus TransJakarta, Djarot menyebut tidak ada TransJakarta yang lewat depan rumah dinasnya di Taman Suropati.

"Itu bukan (taksi) online ya," ujar Djarot.

"Nggak lewat (TransJakarta). Kecuali Kuningan (rumah dinas wakil gubernur)," kata Djarot.

(aan/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads