Yang Muda Yang Berkarya di Britania Raya

Yang Muda Yang Berkarya di Britania Raya

Hanidah Zaki - detikNews
Kamis, 01 Jun 2017 13:38 WIB
Yang Muda Yang Berkarya di Britania Raya
Foto: Jazirah Islam Trans7
Birmingham -

Perjalanan Jazirah Islam kali ini adalah negeri ratu Elizabeth, Inggris. Bukan untuk menikmati segala keindahan dan kemegahan yang ditawarkan, namun untuk menelaah sekaligus belajar dari kehidupan muslim di negeri berbendera union jack ini.

Sebuah tatanan masyarakat yang beragam terhampar di depan mata. Anggapan tentang individualistik khas budaya Eropa, hilang seketika. Inggris begitu toleran dan terbuka.

Terbukti, di negeri yang melahirkan bahasa internasional ini, juga terdapat 300 bahasa dari berbagai etnis di dunia yang digunakan untuk berkomunikasi, termasuk bahasa Indonesia. Begitu pun dengan kehidupan sosial dan keagamaannya. Britania raya menjadi contoh bagi 50 negara eropa lainnya dalam hal toleransi antar umat beragama, termasuk terhadap umat muslim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan tim Jazirah Islam adalah Birmingham. Birmingham dihuni oleh sekitar satu juta seratus ribu jiwa, namun siapa sangka, dua puluh enam persen, atau hampir separuh penduduknya adalah muslim. Menjadikan kota ini sebagai kantung muslim di inggris.

Yang Muda Yang Berkarya di Britania RayaFoto: Jazirah Islam Trans7


Dari sekian banyak muslim yang menetap di Birmingham, tim Jazirah Islam bertemu dengan Nabila Bee, seorang youtuber dari Inggris. Wanita yang punya nama lengkap Nabila Ben Tayeb ini, sudah banyak menginspirasi jutaan muslim di seluruh dunia dengan gaya hijab nya, melalui youtube.

Wanita kelahiran Kyrgystan berdarah Russia ini memulainya sejak usia 16 tahun membuat video tutorial cara mengenakan hijab. Dan uniknya, justru ketika ia merasa tidak nyaman dengan hijabnya kala itu.

"Itulah kenapa saya memulainya. Pada dasarnya saya menemukan kesulitan saat mengenakan hijab. Saya merasa tidak cocok di lingkungan saat itu. Saya sangat menyukai fashion, dan saya berfikir gimana saya bisa memulai di bidang fashion namun menggunakan hijab? Terasa cukup aneh, seperti apa nanti? Nah, pada saat yang sama, dalam keyakinan saya, Islam, dimana aturannya begitu kuat, saya tidak ingin melepaskan hijab saya," ungkapnya.

Nabila mengaku pertama kali mengenakan hijab di umur 9 tahun. Nabila merasa hijab adalah bagian dari dirinya dan dia tidak bisa melepaskannya begitu saja.

"Jadi saya mulai berpikir, mungkin saya bisa merubah gayanya agar saya bisa lebih nyaman di lingkungan. Saat itu mulai banyak orang yang bertanya, 'gimana sih cara kamu mengenakan hijab?' Saya senang sekali mengajarkan caranya, tapi lama-lama saya berpikir, kenapa nggak diunggah di youtube saja tutorialnya agar semua orang bisa menontonnya," paparnya.

Yang Muda Yang Berkarya di Britania RayaFoto: Jazirah Islam Trans7


Awalnya Nabila hanya mengunggah dua video tutorial yang ia peruntukkan untuk dirinya sendiri. Tapi siapa sangka, video tersebut justru mendapat apresiasi yang cukup besar dari warga dunia maya.

"Saya mengunggah 2 video, tidak bilang siapa-siapa, saya biarkan selama beberapa minggu dan saat saya cek, salah satu video dapat 9000 viewer! Saya sangat terkejut, tidak menyangka videonya ditonton begitu banyak orang kala itu. Lalu saya baca kolom komentar, banyak orang yang sangat mendukung, dan hal ini membuat saya semakin percaya diri berhijab. Dan ada satu komentar saat itu dari seorang gadis berusia 14 tahun, dimana saya 16 tahun, ia bukan muslim, lalu ia ingin masuk Islam karena ia terinspirasi dengan hijab saya, gadis itu bilang dia mulai meriset tentang islam. Wow, itu membuat saya berpikir 'Jika saya bisa membawa kebaikan untuk 1 orang, membuatnya melihat kepada Islam, saya merasa ini adalah hal yang sangat besar," kata Nabila.

Kini, jumlah penonton video Nabila sudah mencapai angka yang cukup fantastis, 34 juta penonton. Untuk menginspirasi muslimah lainnya, Nabila tak hanya berhenti sampai di situ. Kini ia sudah merambah ke dunia fashion.

Awalnya ia senang membuat pakaian untuk dirinya sendiri, namun karena permintaan dari kerabat cukup banyak, Nabila akhirnya memutuskan untuk memulai usaha di bidang fashion pada akhir 2016 lalu.

Diawali dengan beberapa produk hijab, dan sweater, yang merupakan pakaian favorit sehari-hari Nabiila. Lebah dipilih Nabila sebagai lambang merk fashionnya. Selain mewakili namanya, yaitu Nabila Bee, baginya lebah adalah hewan yang sangat istimewa, karena bisa menghasilkan madu yang memiliki banyak manfaat.

Yang Muda Yang Berkarya di Britania RayaFoto: Jazirah Islam Trans7


Kecanggihan teknologi, serta pengikut yang banyak di media sosial, mampu dimanfaatkan secara positif oleh Nabila. Kini dengan mudah ia bisa menyebarkan nilai-nilai Islam, tentunya dengan cara sederhana dan ringan. Nabiila mengajarkan banyak hal. Bahwa Islam harus menjadi bagian perubahan, bukan justru menjadi bagian dari kemajuan jaman.

Presenter Muslimah

Perjalanan tim Jazirah Islam di Inggris kembali dilanjutkan. Kali ini Wakefield Westgate menjadi tujuan selanjutnya. Wakefield, adalah kota kecil yang sangat cantik dan penuh dengan sejarah. Dihiasi oleh bangunan bergaya antik khas British yang memesona.

Tim Jazirah Islam akan bertemu dengan seorang muslimah inspiratif, seorang presenter dan produser televisi muslim lokal, The British Muslim TV. Nadia Hussein namanya.

Yang Muda Yang Berkarya di Britania RayaFoto: Jazirah Islam Trans7


Tak disangka, ternyata Inggris memiliki beberapa channel Islam. Salah satunya adalah British Muslim TV yang bermarkas di Wakefield. Menarik sekali, karena channel Islam tersebut menayangkan sejumlah program Islam dengan gaya anak muda hingga ringan untuk ditonton.

Industri televisi Islam di Inggris berkembang cukup pesat. Dimulai sejak tahun 1994, kini sudah ada sekitar dua puluh lima channel TV Islam yang mengudara, dengan jumlah penonton yang mencapai sebelas juta setiap tahunnya. Salah satunya adalah The British Muslim TV channel, yang menjadi tempat Nadia menyalurkan kepiawaiannya dalam membuat program televisi.

Yang Muda Yang Berkarya di Britania RayaFoto: Jazirah Islam Trans7


British Muslim TV mengudara sejak tahun 2014, dengan menyasar penonton usia muda hingga dewasa. Nadia telah melahirkan program-program islami yang menarik. Seperti, sister hour, halal kitchen, atau ask the alim.

"Menjadi produser dan presenter di british muslim tv adalah peran yang sangat menarik, menantang, dan menginspirasi. Saya ketemu banyak orang, dan saya datang ke beberapa tempat, semoga saya bisa datang ke Indonesia. Saya bisa ketemu orang-orang luar biasa, sosok yang membolehkan kamu untuk masuk ke kehidupan mereka, dan bertanya sederet pertanyaan serius dan mandalam, yang mungkin biasanya tak bisa kamu tanya. Dan menjadi produser membuat saya punya control naratif tentang apa yang mau kita angkat tentang muslim di UK. Kamu tahu kan sekarang di media banyak hal negative tentang muslim begini, muslim begitu, jadi kita punya kontrol untuk membicarakan Islam dan muslim yang baik," ungkapnya.

Nadia adalah sosok muslimah yang menyenangkan, dan sarat dengan ide serta pengalaman. Semuanya ia tumpahkan pada program yang ia buat, dengan niat utama, untuk syiar Islam yang lebih baik. Sungguh bangga dengan muslim di Inggris, meski dihantam dengan kejadian-kejadian yang memojokkan Islam, namun mereka tetap istiqomah menjaga citra Islam.

Yang Muda Yang Berkarya di Britania RayaFoto: Jazirah Islam Trans7


Mengingatkan kembali pada kejadian teror di westminster tanggal 22 maret 2017. Sebuah serangan tabrak lari di siang hari yang mengakibatkan 50 orang luka-luka serta satu petugas keamanan tewas.

Ketangguhan muslim Inggris pun kembali diuji. Pasca tragedi itu, Muslimah di London berpegangan tangan di lokasi kejadian untuk menunjukkan bahwa muslim bersatu dan tak tergoyahkan dengan adanya kejadian ini. Begitu juga dengan TV Muslim, keberadaanya menjadi penguat bagi Muslim Inggris dalam menghadapi semua permasalahan.

Saksikan kisah inspiratif muslimah Inggris di program jazirah Islam TRANS 7, Jumat 2 Juni pukul 15:00 WIB

(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads