Bacakan Pidato Jokowi, Djarot: Pancasila Bisa Cegah Radikalisme

Bacakan Pidato Jokowi, Djarot: Pancasila Bisa Cegah Radikalisme

Faiq Hidayat - detikNews
Kamis, 01 Jun 2017 10:13 WIB
Djarot Saiful Hidayat (Faiq Hidayat/detikcom)
Jakarta - Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan ideologi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika bisa mencegah perang saudara dan radikalisme. Menurut Jokowi dalam pidato yang dibacakan Djarot, saat ini negara lain masih dihantui konflik sosial dan radikalisme.

"Hadirin yang saya hormati, kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara," kata Djarot saat memimpin upacara hari lahir Pancasila di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017).

"Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal lka, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong-royong untuk memajukan negeri," lanjutnya.

[Gambas:Video 20detik]

Dengan Pancasila, dalam amanat Jokowi yang dibacakan Djarot, Indonesia disebut merupakan harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai. Kemudian juga adil dan makmur di tengah kemajemukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta semua elemen masyarakat terus meningkatkan pemahaman ideologi Pancasila di tengah masyarakat. Termasuk ceramah ulama yang bermateri tentang pemahaman ideologi Pancasila.

"Saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, biksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila," sebut Djarot.

Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus ditingkatkan. Jokowi dalam pesan hari lahir Pancasila ini meminta agar ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan, dan perdebatan di media sosial menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Pemerintah pun dipastikan juga terus mengamalkan ideologi Pancasila yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Saat ini, pemerintah juga akan menindak tegas terhadap organisasi kemasyarakatan yang menyimpang dari ideologi Pancasila.

"Meski demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti-Pancasila, anti-UUD 1945, anti-NKRI, anti-Bhinneka Tunggal Ika," tegas Djarot menirukan Jokowi.

"Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme, yang jelas-jelas dilarang di bumi Indonesia," sambungnya.

Presiden Jokowi juga meminta semua pihak menjaga perdamaian, persatuan, dan persaudaraan dengan sesama. Semua warga dan elemen masyarakat diajak bersikap santun, menghormati, toleran, dan membantu demi kepentingan bangsa.

"Mari kita bahu-membahu, bergotong-royong demi kemajuan Indonesia. Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, saya Pancasila," tutup Djarot mengakhiri amanat Jokowi. (elz/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads