Jokowi: Politik Jangan Sampai Ganggu Fokus Pembangunan

Wawancara Eksklusif

Jokowi: Politik Jangan Sampai Ganggu Fokus Pembangunan

Iin Yumiyanti - detikNews
Rabu, 31 Mei 2017 14:04 WIB
Wawancara eksklusif detikcom dengan Presiden Joko Widodo/ Foto: Agung Pambudhy
Bogor - Presiden Joko Widodo merasa ada pihak-pihak yang sengaja membikin gaduh politik dan keamanan nasional demi kepentingan politik 2019. Jokowi tidak akan ragu mengambil tindakan tegas bila pihak-pihak ini mengganggu kepentingan rakyat.

"Itu biasa dalam dinamika politik. Yang penting jangan sampai mengganggu kepentingan rakyat dan kehidupan rakyat, apalagi sampai meretakkan kohesivitas masyarakat. Ini yang sangat akan merugikan kita," kata presiden yang biasa disapa Jokowi tersebut.

Wawancara eksklusif detikcom dengan Presiden Joko Widodo / Wawancara eksklusif detikcom dengan Presiden Joko Widodo / Foto: Agung Pambudhy

Berikut ini wawancara Iin Yumiyanti dan Wahyu Daniel dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pak Presiden pernah mengatakan ada pihak yang menggoreng-goreng isu ekonomi dan politik sampai 2019. Siapa pihak-pihak ini dan bagaimana Anda menanggulanginya?

Ya, dalam politik biasa, ada yang suka dan tidak suka. Tapi yang perlu saya ingatkan, trek kita ini berada pada jalur yang ingin kami fokuskan terus, agar tidak terganggu pada hal-hal di bidang politik, yang sering menekan kita. Dan gangguan-gangguan seperti itu bisa dari dua tempat, tapi tidak apa-apa. Ada yang berambisi kuat menginginkan kekuasaan politik. Lalu kepentingan-kepentingan bisnis yang terganggu karena kebijakan kita. Ini buat saya biasa saja, sih, dalam dinamika politik. Supaya rakyat mengerti saya.

Siapa yang mengganggu itu? Kelompok atau ada nama orang yang bisa disebut?

Tadi sudah saya sampaikan bahwa ada yang terganggu, ada individu, kelompok, partai. Tapi itu biasa dalam dinamika politik. Yang penting, jangan sampai mengganggu kepentingan rakyat dan kehidupan rakyat, apalagi sampai meretakkan kohesivitas masyarakat. Ini yang sangat akan merugikan kita.

Wawancara eksklusif detikcom dengan Presiden Joko Widodo / Wawancara eksklusif detikcom dengan Presiden Joko Widodo / Foto: Agung Pambudhy


Kalau sampai mereka mengganggu, tindakan hukum apa yang akan dilakukan. Apakah akan digebuk?

Kita ini bekerja atas dasar konstitusi dan kehendak rakyat. Saya selalu menyampaikan, kalau sudah keluar dari koridor hukum, apalagi sampai ingin mengganti Pancasila, ingin mengganti UUD 1945, ingin membawa kita tidak dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, kata yang paling tepat itu ya digebuk, dalam sebuah koridor konstitusi dan hukum.

[Gambas:Instagram]


Soal Pilkada Jakarta, sampai sekarang panas. Pengusaha mempertanyakan kesolidan kabinet Anda, katanya terbelah. Apakah benar?

Ini isu-isu lagi. Jangan sampai ada isu seperti ini yang diembuskan untuk memecah-mecah. Diembuskan agar pemerintah tidak solid. Kenyataannya tidak ada masalah. Kabinet ya solid… lid. Apalagi (hubungan saya) dengan Pak Wapres dibilang retak. Orang tiap hari kita ketemu, kita makan, tadi malam pun kita nengok bareng-bareng ke RS Polri. Ke Terminal Kampung Melayu, bersama-sama sampai pukul 10.00 WIB lebih. Jadi itu hanya rumor yang ingin meretakkan.

Wawancara eksklusif detikcom dengan Presiden Joko Widodo / Wawancara eksklusif detikcom dengan Presiden Joko Widodo / Foto: Agung Pambudhy


Jadi tidak ada kerenggangan antara Presiden dan Wapres karena beda pilihan di Pilkada DKI?

Pilihan-pilihan politik kan biasa. Itu yang membesar-besarkan saja tidak benar.

Membesar-besarkan untuk 2019?

Ada yang arahkan ke sana.

Anda sendiri untuk 2019 bagaimana? Apakah akan maju sebagai calon presiden?

Saya dengan pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk, saya terus akan berkonsentrasi pada pekerjaan, mengontrol kebijakan-kebijakan yang telah kita putuskan. Mengendalikan manajemen lapangan, baik yang berkaitan dengan pembangunan pelabuhan, jalan tol, pembangkit listrik, maupun bandara, terutama yang berada jauh dari Jakarta.


Seperti kemarin saya meninjau jalan Trans-Papua yang belum selesai dengan menggunakan motor trail. Kenapa saya pakai trail, karena saya ingin merasakan betul, kalau pakai mobil tidak terasa. Pakai trail terasa capek dan beratnya. Di atas 3.200 mdpl. Bayangkan betapa sulitnya membangun di kanan-kiri hutan belantara, di ketinggian lebih dari 3.200 mdpl. Membawa alat berat pakai helikopter, aspal pakai helikopter. Bayangan seperti itu yang harus dimiliki masyarakat, betapa berat membangun Papua. Didahului TNI, kemudian masuk Kementerian PUPR. Itu yang ingin saya rasakan. Naik trail saja berat, apalagi yang bangun jalan. Sangat sulit bangunnya.

Wawancara eksklusif detikcom dengan Presiden Joko Widodo / Wawancara eksklusif detikcom dengan Presiden Joko Widodo / Foto: Agung Pambudhy


Jadi belum ada pikiran untuk siapa wakilnya pada 2019?

Kalau wakil saya sekarang Pak Jusuf Kalla. Sudah jelas.

Setiap datang puasa, kabinet juga diterpa isu reshuffle. Sebenarnya apakah akan ada reshuffle?

Begini, setiap minggu dan bulan, performa kabinet selalu kita nilai dan ikuti. Sampai saat ini kita belum berpikir ke arah sana.

[Gambas:Video 20detik]

(iy/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads