Gatot kembali membaca puisi itu di acara Workshop Peneguhan Pancasila Bagi ASN yang digelar Kementerian Agama. Sebelum membaca puisi, Gatot bicara soal kondisi kehidupan beragama di Indonesia.
Gatot mengatakan Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada berbagai isu keagamaan yang belakangan membuat resah dan mendorong perpecahan. Gatot menyatakan Pancasila adalah jalan keluar permasalahan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot menyebut terjadinya konflik di masyarakat adalah akibat dari budaya demokrasi yang dijalankan secara tidak benar. Oleh karena itu, ia mengimbau agar semua pihak bisa menahan diri dan menjalan demokrasi dengan sebaik-baiknya.
"Yang mulai salah itu cara berdemokrasi, ini mulai salah, saya berani ngomong begini di depan DPR dan MPR, karena memang salah kok. Contohnya di sila ke-4 itu menyebut kerakyatan yang dipimpin oleh pemusyawaratan, namun sekarang nyatanya hanya lakukan voting, selesai. Bukan seperti itu," tegasnya.
Menutup pernyataannya, Gatot kembali membaca puisi karangan Denny JA 'Tapi Bukan Kami Punya'.
"Sungguh Jaka tak mengerti, mengapa ia dipanggil ke sini. Dilihatnya Garuda Pancasila, tertempel di dinding dengan gagah," ucap Gatot membacakan puisi tersebut.
Berikut isi puisi secara lengkap:
Tapi Bukan Punya Kami (Denny JA)
Sungguh Jaka tak mengerti mengapa ia dipanggil ke sini
Dilihatnya Garuda Pancasila, tertempel di dinding dengang gagah.
Dari mata burung Garuda, ia melihat dirinya
Dari dadah burung Garuda, ia melihat desa
Dari kaki burung Garuda, ia melihat kota
Dari kepala burung Garuda, ia melihat Indonesia
Lihatlah hidup di desa, sangat subur tanahnya
Sangat luas sawahnya, tapi buka kami punya
Lihat padi menguning, menghiasi bumi sekeliling
Desa yang kaya raya, tapi bukan kami punya
Lihatlah hidup di kota, pasa swalayan tertata
Ramai pasarnya, tapi bukan kami punya
Lihatlah anekah barang, dijualbelikan orang
Ooh makmurnya, tapi bukan kami punya
Jaka terus terpanah, entah mengapa, meneteskan air mata, air mata itu ia punya (hld/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini