Kerap Dijemput Pria Berbeda, 7 Wanita Penghuni Kos Digerebek Emak-emak

Kerap Dijemput Pria Berbeda, 7 Wanita Penghuni Kos Digerebek Emak-emak

Agus Setyadi - detikNews
Selasa, 30 Mei 2017 13:16 WIB
empat kos di Banda Aceh digerebek emak-emak, Selasa 30 Mei 2017. 7 Perempuan diamankan, lalu diserahkan ke polisi syariat. (Foto: Agus Setyadi/detikcom)
Banda Aceh - Tujuh perempuan yang tinggal di sebuah rumah kos di kawasan Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh digerebek emak-emak. Mereka kerap dijemput oleh pria pada larut malam sehingga meresahkan warga.

Penggerebekan rumah kos tersebut dilakukan para ibu-ibu pada Selasa (30/5/2017) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, ketujuh perempuan ini berada di dalam kos. Setelah dikumpulkan di teras depan rumah, ketujuhnya diserahkan ke polisi Syariah Kota Banda Aceh.

Ketujuh perempuan yang diamankan tersebut berinisial HM (27), FW (22), NA (22), NB (23), EW (24), CAR (23), dan FI (25). Mereka rata-rata warga dari luar Banda Aceh. Usai digerebek, ketujuhnya diboyong ke kantor Polisi Syariah untuk menjalani pemeriksaan..

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerap Dijemput Pria Berbeda, 7 Wanita di Aceh Digerebek Emak-emakFoto: Agus Setyadi/detikcom

Kabid Penegakan Satpol PP-Polisi Syariat(WH) Islam Banda Aceh, Evendi, mengatakan, para pelanggar ini digerebek karena sudah meresahkan warga setempat. Mereka kerap diantar jemput pada larut malam oleh laki-laki berbeda.

"Sekarang pelanggar ini sedang diperiksa dan interogasi," kata Evendi saat ditemui di Kantor Satpol PP dan WH (Wilayatul Hisbah/Polisi Syariah) Kota Banda Aceh di Kompleks Balai Kota.

Ketujuh perempuan ini tinggal di kos tersebut berkisar antara dua bulan hingga satu tahun. Ada juga yang baru menumpang tinggal. Polisi Syariah tidak menjerat mereka dengan Qanun Jinayah. Mereka akan dikembalikan ke desa untuk dikenakan sanksi adat.

Kerap Dijemput Pria Berbeda, 7 Wanita di Aceh Digerebek Emak-emakFoto: Agus Setyadi/detikcom

"Pelanggaran yang mereka lakukan tidak nampak karena waktu ditangkap warga tidak ada laki-laki sama mereka (pelanggar). Mungkin meresahkan warga karena sering antar jemput larut malam, makanya digerebek kemudian diserahkan ke WH," jelas Evendi.

"Qanun jinayah belum, tapi lebih kepada adat istiadat desa. Mereka akan kita bina dan kembalikan ke keluarga masing-masing," ungkapnya. (try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads