Pengasuh Ponpes Raden Paku, KH Syafi'i mengatakan, salah satu kitab kuning yang diajarkan adalah Bidayatul Hidayah, karya Imam Al-Ghazali. Dalam mengaji kitab ini, santri diwajibkan untuk menyimak dan menuliskan terjemahan dalam bahasa Jawa sesuai dengan yang disampaikan ustaz.
"Ini adalah kitab tasawuf karya Imam Ghazali yang dijelaskan oleh ulama asal Banten di Mekkah, Syech Ahmad Nawawi Al-Jawi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Syafi'i menambahkan, moral yang diajarkan dalam kitab klasik tersebut di antaranya menyangkut tentang etika terhadap orang tua, pendidik maupun masyarakat umum. Selain itu juga terdapat pengajaran tentang disiplin, menjauhi larangan Allah.
Dengan bekal ilmu tersebut para santri diharapkan menjadi orang yang disiplin, santun, tanggung jawab, toleran, cinta damai, dan taat beribadah.
Selain kitab Bidayatul Hidayah, pondok modern tersebut juga mengajarkan beberapa kitab kuning lainnya sesuai dengan usia dan kelas para santri. Tidak hanya itu saja, sejumlah santri juga diikutkan dengan pengajian rutin membaca dan menghafal Alquran.
"Kemudian pagi itu ada pembelajaran komunikasi Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, ini kami harapkan bisa menjadi bekal dalam kehidupan modern," imbuhnya.
![]() |
"Harapannya ilmu bisa membawa berkah dan bisa bermanfaat ketika sudah lulus nanti," ujarnya.
Kegiatan khusus Ramadan akan berlangsung hingga H-7 lebaran, setelah itu para santri diliburkan untuk merayakan Idul Fitri dan bersilaturahmi bersama keluarga masing-masing.
![]() |