Bentengi Akhlak dengan Mengaji Kitab Kuning di Ponpes Raden Paku

Bentengi Akhlak dengan Mengaji Kitab Kuning di Ponpes Raden Paku

Adhar Muttaqin - detikNews
Selasa, 30 Mei 2017 11:29 WIB
Selama Ramadan, santri belajar kitab kuning di Ponpes Raden Paku Trenggalek (Foto: Adhar Muttaqin/detikcom)
Trenggalek - Banyak cara dilakukan untuk mengisi bulan Ramadan, salah satunya adalah mengaji kitab kuning atau kitab klasik seperti yang dilakukan para santri di Pondok Pesantren Raden Paku Trenggalek, Jawa Timur.

Pengasuh Ponpes Raden Paku, KH Syafi'i mengatakan, salah satu kitab kuning yang diajarkan adalah Bidayatul Hidayah, karya Imam Al-Ghazali. Dalam mengaji kitab ini, santri diwajibkan untuk menyimak dan menuliskan terjemahan dalam bahasa Jawa sesuai dengan yang disampaikan ustaz.

"Ini adalah kitab tasawuf karya Imam Ghazali yang dijelaskan oleh ulama asal Banten di Mekkah, Syech Ahmad Nawawi Al-Jawi," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kitab tersebut dipilih karena memiliki banyak ilmu atau pengajaran terkait dengan moral dan etika, sehingga sangat relevan untuk diterapkan guna membentengi akhlak dan akidah para santri di tengah gempuran pengaruh globalisasi.

Membentengi Akhlak dan Mengaji Kitab Kuning di Ponpes Raden PakuFoto: Adhar Muttaqin/detikcom
"Karena ilmu tasawuf itu mengajak anak untuk bisa lebih baik secara lahir dan batin. Diharapkan apabila sudah keluar dari pondok, benteng hati dan keimanannya sudah tertanam ilmu tersebut," ujarnya.

Syafi'i menambahkan, moral yang diajarkan dalam kitab klasik tersebut di antaranya menyangkut tentang etika terhadap orang tua, pendidik maupun masyarakat umum. Selain itu juga terdapat pengajaran tentang disiplin, menjauhi larangan Allah.

Dengan bekal ilmu tersebut para santri diharapkan menjadi orang yang disiplin, santun, tanggung jawab, toleran, cinta damai, dan taat beribadah.

Selain kitab Bidayatul Hidayah, pondok modern tersebut juga mengajarkan beberapa kitab kuning lainnya sesuai dengan usia dan kelas para santri. Tidak hanya itu saja, sejumlah santri juga diikutkan dengan pengajian rutin membaca dan menghafal Alquran.

"Kemudian pagi itu ada pembelajaran komunikasi Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, ini kami harapkan bisa menjadi bekal dalam kehidupan modern," imbuhnya.

Membentengi Akhlak dan Mengaji Kitab Kuning di Ponpes Raden PakuFoto: Adhar Muttaqin/detikcom
Salah seorang santri, Amohammad Abdil Hakim Ismail mengaku senang dengan berbagai agenda yang dijalankan pesantren selama bulan Ramadan. Meskipun cukup padat, hal itu bisa dilaksanakan dengan baik.

"Harapannya ilmu bisa membawa berkah dan bisa bermanfaat ketika sudah lulus nanti," ujarnya.

Kegiatan khusus Ramadan akan berlangsung hingga H-7 lebaran, setelah itu para santri diliburkan untuk merayakan Idul Fitri dan bersilaturahmi bersama keluarga masing-masing.

Membentengi Akhlak dan Mengaji Kitab Kuning di Ponpes Raden PakuFoto: Adhar Muttaqin/detikcom
(bdh/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads