"Tunggu, tunggu, kita masih mempelajari. Minggu ini semoga kita bisa lakukan ya," kata Budi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2017).
Pertimbangannya, lanjut Budi, adalah dalam satu hari TransJ bisa melayani 450 ribu pelanggan. Dirinya juga menolak anggapan bila pemasangan metal detector dikarenakan kejadian bom bunuh diri di Kampung Melayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, sejauh ini CCTV yang dipasang sudah berfungsi baik. Salah satunya mempermudah petugas yang ada di lapangan. Namun, dirinya juga mengimbau adanya kerja sama antara petugas dan pelanggan TransJ untuk melapor bila ada hal-hal yang mencurigakan.
"Tapi kami bersyukur, kami punya CCTV. Kami punya petugas yang bisa mendampingi. Kami juga armada kami muter terus yang istilahnya nggak stay. Seenggaknya kita jalan teruslah," ujar Budi.
"Tapi yang paling penting kerja sama dengan para pelanggan TransJ. Jika menjumpai hal yang mencurigakan segera lapor. Kita akan intensifkan lagi dengan pihak aparat keamanan," tutupnya.
Sebelumnya, Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sempat mengusulkan adanya peningkatan keamanan di setiap halte TransJ. Pemasangan metal detector dan penambahan kamera CCTV ialah salah satu bentuk peningkatan keamanan kepada penumpang. (nth/jbr)