Aksi ini dilakukan warga Ujung Batu pada Minggu (28/5/2017) malam setelah berbuka puasa. Latar belakangnya, sejak sore hingga malam, listrik di seluruh kecamatan tersebut padam total.
Tidak terima atas pemadaman listrik ini, ratusan warga berdemonstrasi di kantor Sub-Rayon Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ujung Batu. Warga marah atas pemadaman tersebut. Mereka pun melempari kantor itu dengan batu. Sejumlah kaca jendela kantor hancur berantakan.
"Warga di sini sudah muak melihat pemadaman listrik. Ini bukan kali pertama terjadi, tapi sudah sering listrik padam, mau siang mau malam. Kami kecewa bulan Ramadan pun listrik tetap padam," kata Rohadi (35), salah seorang warga, dalam perbincangan dengan detikcom.
Pejabat Humas PLN Area Pekanbaru, Komang, saat dimintai konfirmasi detikcom membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, pemadaman ini akibat gangguan pada jaringan yang mengakibatkan black out (keluar dari sistem) jaringan.
"Tim kami di lapangan lagi menelusuri gangguan jaringan tersebut," ujar Komang.
![]() |
Masih menurut Komang, akibat demo, memang ada kerusakan kantor PLN. "Kaca kantor kami ada yang dirusak," tutur Komang.
Pihaknya, kata dia, tidak berniat melakukan pemadaman. Pemadaman yang terjadi juga bukan karena pemeliharaan jaringan atau defisit daya, melainkan murni akibat gangguan di luar kendali PLN.
"Ini semata-mata ada gangguan yang tiba-tiba yang tidak bisa diprediksi. Kami dari mohon maaf atas ketidaknyamanan ini ke warga Ujung Batu khususnya," kata dia.
Kata dia, jaringan listrik yang ada di Ujung Batu belum masuk jaringan interkoneksitas. Listrik di Ujung Batu masih memakai pembangkit PLTD.
"Di sana masih dalam sistem isolated yang disuplai dari pembangkit Sei Kuning," ucap Komang. (cha/dnu)