"Pukul 10.40 WIB, terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu vulkanik 2.500 m. Angin bertiup sedang hingga kencang ke arah timur dan tenggara," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya, Minggu (28/5/2017).
Dia mengatakan di lokasi cuaca dalam kondisi berawan dan mendung. Teramati asap kawah tipis setinggi 100 meter di atas puncak gunung itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesimpulannya, aktivitas vulkanik masih tinggi, status Gunung Sinabung tetap level IV atau awas," ujar dia.
Dia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak dan jarak 7 km untuk sektor selatan ke tenggara. Selain itu warga juga diminta jaga jarak aman dalam radius 6 km untuk sektor tenggara ke timu dan jarak 4 km untuk sektor utara ke timur Gunung Sinabung.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Karo akan melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar atau banjir bandang ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus. Hal ini sebagai antisipasi jebolnya bendungan di daerah aliran Sungai Laborus.
"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar. Mengingat telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus, maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol, bila tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar atau banjir bandang ke hilir.
Sebelumnya, Gunung Sinabung erupsi sebanyak tiga kali di Kamis (25/5). Saat itu, kolom abu dari erupsi tersebut mencapai 3.500 meter dan mengarah ke tenggara. (jbr/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini