Berdasarkan pantauan detikcom, belum ada persiapan apa pun dari pihak keluarga dan rumah yang berada di Kampung Ciparanji RT 04 RW 05 Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, masih dibatasi oleh police line. Rumah sepi dengan pintu tertutup rapat.
Meski Ahmad Syukri sudah ditetapkan sebagai pelaku, pihak keluarga belum mengetahui jenazah akan dipulangkan ke kampung halamannya atau disemayamkan di Jakarta oleh pihak kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abad, sapaan akrab Badrujaman, mengungkapkan ibu kandung Ahmad Syukri, Eti Nurhasana, sudah meridai jenazah disemayamkan di mana pun. "Soalnya kondisi jenazahnya hancur dan tidak sempurna, takut ada apa-apa di masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sirnagalih Andi Hermawan berujar belum ada kepastian soal lokasi jenazah Ahmad Syukri akan disemayamkan.
"Kabarnya baru dapat tadi malam, orang Mabes Polri nelepon saya dan menanyakan akan disemayamkan di mana, apakah mau di Jakarta atau di sini, tapi belum ada kabar selanjutnya karena saya belum ngobrol dengan keluarga. Malam ngobrol sama keluarganya, keluarga bilang gimana baiknya," ujarnya.
Sebagai kepala desa di kampung tersebut, Andi tidak ingin mengganggu kondusivitas dan menambah keresahan warga kampung. Andi takut, jika jenazah Ahmad Syukri dibawa ke kampungnya, malah terjadi penolakan.
"Kalau dibawa ke sini takut ada warga yang menolak. Tapi keluarga sudah sadar, sudah rida semuanya, termasuk ibu kandung AS," ucapnya.
Andi menerangkan, jika memang jenazah akan disemayamkan di kampungnya, pihaknya harus melakukan persiapan ekstra. "Belum tahu kabarnya jenazah kapan dipulangkan. Mau Jakarta atau di sini tetap keluarganya harus ikut dan saya harus mendampingi," tuturnya. (try/try)











































