"Jadi kemarin malam sekitar habis magrib, saya dihubungi Pak Sekjen, ada 3 ruangan kita yang disegel di kantor di sini, yaitu biro keuangan, 2 ruangan di Inspektorat Jenderal," ujar Eko di kantornya, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (27/5/2017).
Saat itulah, Eko mencoba menghubungi Irjen Sugito tapi tidak mendapatkan jawaban. Belakangan diketahui Sugito ikut ditangkap KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Eko mengaku belum tahu jumlah anak buahnya yang ditangkap KPK. Saat ini, dia hanya bisa menunggu keterangan resmi dari KPK, yang rencananya akan menggelar konferensi pers pada sore nanti.
Sebelumnya, Kabiro Humas KPK Febri Diansyah menyebut total ada 7 orang yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Dua di antaranya auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sedangkan seorang lainnya Irjen Kemendes.
Berdasarkan informasi, penangkapan dilakukan karena auditor BPK kedapatan menerima suap terkait dengan pemberian status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Kemendes.
Dalam OTT ini, KPK mengamankan uang pecahan rupiah. Namun belum disebutkan besaran uang diduga suap.
"Penyidik perlu melakukan pemeriksaan lebih dahulu selama 1x24 jam ini sebelum menentukan status dari 7 orang itu. Ketika sudah ditemukan bukti permulaan yang cukup sesuai UU, maka ditetapkan sebagai tersangka. Tapi ada juga yang masih sebagai saksi. Ini standar yang sama yang kami berlakukan untuk OTT," ujar Febri.
(dhn/fdn)











































