Tito: Jangan Remehkan Bom Panci Pressure Cooker

Tito: Jangan Remehkan Bom Panci Pressure Cooker

Cici Marlina Rahayu - detikNews
Jumat, 26 Mei 2017 22:25 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Pelaku peledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017) lalu menggunakan panci pressure cooker. Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat tidak meremehkan kekuatan panci jenis ini.

Tito menyebut, panci pressure cooker memiliki kekuatan tekanan yang tinggi. Bom dengan panci pressure cooker pernah digunakan dalam serangan di Boston Maraton Amerika Serikat pada 15 April 2013 lalu.

"Jadi rekan-rekan jangan menganggap remeh preasure cooker. Karena pressure cooker ini memiliki tekanan yang tinggi. Pressure cooker ini juga terjadi di Boston Maraton," kata Tito kepada wartawan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (25/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tito kelompok teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) beberapa kali merencanakan akan melakukan serangan dengan bom panci. Namun beberapa kali aksi mereka tidak sempurna.

Misalnya aksi di Taman Pandawa, Bandung, Jawa Barat pada Senin (27/2/2017) lalu. Aksi mereka gagal.

Penelusuran detikcom, bom panci pernah digunakan oleh pelaku teror di Afghanistan, Pakistan, Nepal dan Amerika Serikat. Panci yang digunakan bukan jenis biasa melainkan yang memiliki daya tekan seperti panci presto, ada pelat penahan dan tutup kaca dengan katup pembuangan uap.

Al Qaeda dalam sebuah majalah versi online pernah mengunggah cara manual membuat bom panci. Bahan untuk bom panci terbilang sederhana dan mudah didapat. Antara lain: kabel, paku, mur, ball bearing dan bahan peledak. Cara merakitnya juga terbilang mudah.

Dengan bahan sederhana dan cara merakit yang mudah, namun memiliki efek mematikan, menjadikan bom panci jadi senjata favorit di kalangan pelaku teror. (cim/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads