Sambut Ramadan, Sultan Cirebon Pukul Bedug dan Beri Pesan Damai

Sambut Ramadan, Sultan Cirebon Pukul Bedug dan Beri Pesan Damai

Tri Ispranoto - detikNews
Jumat, 26 Mei 2017 20:12 WIB
Foto: Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan XVI PRA Arief Natadiningrat membuka Ramadan dengan tradisi drugdag (Tri Ispranoto/detikcom)
Cirebon - Malam ini umat muslim di Indonesia akan memulai ibadah dalam rangka Bulan Ramadan. Sejumlah penanda masuknya bulan suci itu sudah mulai terlihat, salah satunya di Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon.

Sebagai penanda masuknya bulan Ramadan, Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan XVI PRA Arief Natadiningrat, memukul bedug berusia sekitar 400 tahun yang berada di Masjid Langar Agung yang berada di lingkungan dalam keraton. Tradisi tersebut biasa disebut Drugdag.

Usai menjalankan ibadah salat Asar di Masjid Langgar Agung, Sulan Arief didampingi abdi dalem menuju sebuah bedug yang berada di bagian halaman luar. Sebelum memukul bedug ada sebuah prosesi di mana seorang abdi menyerahkan dua tongkat pemukul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya Sultan Arief melakukan doa dan salawat sebagai awal memukul bedug. Begitu selesai berdoa dan bersalawat tabuhan bedug pun dimulai oleh Sultan Arief mulai dari ritme lambat hingga cepat. Sekitar lima menit ber-drugdag, Sultan Arief menyerahkan tongkat pemukul pada abdi dalem yang lain untuk melanjutkan memukul bedug.

"Tradisi drugdag ini merupakan tradisi turun temurun dari jaman Wali Songo," kata Sultan Arief usai menjalankan tradisi drugdag, Jumat (26/5/2017).

Pada zamannya atau pada Abad 15, tradisi Drugdag digunakan sebagai penanda masuknya bulan Ramadan dan salat lima waktu.

Sambut Ramadan, Sultan Cirebon Pukul Bedug dan Beri Pesan DamaiFoto: Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan XVI PRA Arief Natadiningrat membuka Ramadan dengan tradisi drugdag (Tri Ispranoto/detikcom)


"Kalau zaman sekarang ada TV dan radio, kalau zaman dulu kan belum ada. Jadi menggunakan media bedug," ucapnya.

Nantinya drugdag akan berlanjut hingga 30 hari puasa. Tidak hanya di Masjid Langgar Agung, tapi tradisi drugdag juga akan digelar 30 hari berturut-turut di Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Drugdag sendiri adalah sebuah tradisi memukul bedug dengan waktu yang lama berbeda dengan yang biasa dilakukan oleh penabuh bedug biasa. "Bahkan saat saya kecil drugdag ini terus dari Asar sampai Magrib nanti," pungkas Arief.

Pesan Damai

Sambut Ramadan, Sultan Cirebon Pukul Bedug dan Beri Pesan DamaiFoto: Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan XVI PRA Arief Natadiningrat membuka Ramadan dengan tradisi drugdag (Tri Ispranoto/detikcom)


Sultan Arief juga menyerukan pesan damai bagi umat muslim saat menjalankan ibadah puasa Ramadan 1438 H.

Sultan Arief menyampaikan agar masyrakat cooling down dan bertafakur saat menjalankan ibadah puasa yang akan dimulai pada besok pagi.

"Kita bersama tafakur dan cooling down agar tidak terprovokasi di bulan suci ini," tuturnya, Jumat (26/5/2017).

Dia berharap di dalam bulan penuh rahmat ini umat muslim memperbanyak doa, zikir, membaca Alquran, dan menjalankan ibadah waib juga sunah.

Sambut Ramadan, Sultan Cirebon Pukul Bedug dan Beri Pesan DamaiFoto: Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan XVI PRA Arief Natadiningrat membuka Ramadan dengan tradisi drugdag (Tri Ispranoto/detikcom)


"Jangan lupa perbanyak infaq dan sodaqah," ucapnya.

Sultan Arief juga berpesan agar antar umat beragama saling menghormati. Jangan sampai terjadi kesalahpahaman yang bisa memancing konflik antar agama dan etnis.

"Ini adalah titik terendah dalam persatuan dan kesatuan kita. Saya harap kita jangan terpancing, dan fokus untuk ibadah," tutup Arief. (nwk/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads