H ditangkap Densus 88 di rumahnya yang terletak di Kampung Negla, Kelurahan Suci Kaler, Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, pada Jumat (26/5/2017) pagi sekitar pukul 09.30 WIB.
Salah seorang ketua RW di Kampung Negla, Tatang Riswandi, mengatakan H merupakan warga pendatang yang tinggal di kampung tersebut. " Iya, H itu adalah sekitar satu tahunan tinggal di sini. Dia itu penjahit pakaian," kata Tatang di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetangga mengenal H sebagai pribadi yang pendiam. (Hakim Ghani/detikcom) |
Tatang mengatakan sosok H dikenal pendiam. "Dia itu (H) pendiam, kesehariannya cuma jahit baju saja di rumahnya. Tapi kadang suka ke luar rumah, ngobrol-ngobrol sama tetangga, termasuk saya," ujar Tatang.
H ditangkap tim Densus 88 Antiteror karena diduga sebagai saudara terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, AS. AS disebut-sebut pernah bermukim di Garut dan tinggal di sebuah rumah di sebelah rumah kontrakan yang ditinggali H dan I (adik AS).
Ketua RW Setempat, Tatang Ruswandi, mengatakan H sudah menetap di Garut selama sekitar setahun. (Hakim Ghani/detikcom) |
Namun Tatang mengaku tidak mengetahui sosok AS. Menurutnya, tidak pernah ada warga berinisial AS yang tinggal di wilayahnya. "Sudah saya buka data warga, tapi nggak ada yang namanya AS itu," ucapnya. (aan/rvk)












































Tetangga mengenal H sebagai pribadi yang pendiam. (Hakim Ghani/detikcom)
Ketua RW Setempat, Tatang Ruswandi, mengatakan H sudah menetap di Garut selama sekitar setahun. (Hakim Ghani/detikcom)