"Di dalam upaya penyegahan Kantibmas di wilayah Jakarta Pusat, kami membangun 51 pos pantau terpadu yang kita tempatkan di beberapa titik yang kita anggap krusial yang kerapkali terjadi pelanggaran atau tindak pidana seperti tawuran, balap liar, termasuk minuman keras. Nah ini kita lakukan itu dengan harapan bisa menjadi upaya pencegahan terhadap kejahatan khususnya di bulan suci Ramadan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto di Polres Metro Jakarta Pusat, Jl. Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (26/5/2017).
Ario mengatakan pihaknya sudah memetakan titik rawan tindak kejahatan di sekitar Jakarta Pusat. Di antaranya, wilayah Johar Baru dan Kemayoran yang seringkali terjadi tawuran dan balap liar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, pos pantau juga melakukan upaya pencegahan tindakan aksi terorisme. Setiap personel akan dibagi tugasnya mulai pagi hingga malam hari.
"Ya termasuk, adanya aksi teroris, kelompok-kelompok yang radikal. Kita membagi habis anggota di wilayah Jakarta pusat baik polres maupun polsek-polsek dan nanti ditempatkan di pos-pos pantau tersebut 5 sampai 10 orang dari sore sampai pagi hari," sambungnya.
Polisi akan mengutamakan pendekatan para tokoh masyarakat untuk mencegah tawuran. Namun, polisi akan melakukan tindakan tegas jika tawuran tak bisa dihentikan.
"Kita mengendepankan upaya preventif, kita tetap melakukan pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat baik itu di dalam tempat-tempat ibadah, baik dalam kegiatan berkumpul bersama warga dan kita sampaikan. Kemudian juga upaya pencegahan yang tadi saya sampaikan dengan pos terpadu, namun kalau masih juga terjadi tawuran ya kita lakukan tindakan tegas polisi dengan penegakkan hukum kita tidak akan ragu-ragu," terangnya.
(fai/fdn)











































