Ledakan Bom dan Sejarah Kampung Melayu

Ledakan Bom dan Sejarah Kampung Melayu

Rivki - detikNews
Jumat, 26 Mei 2017 11:33 WIB
Terminal Kampung Melayu (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta - Teror bom terjadi di terminal Kampung Melayu pada Rabu (24/5) malam. Wilayah yang berlokasi di Jakarta Timur itu menjadi perhatian warga, tak hanya di Indonesia tapi juga dunia.

Terlepas dari kengerian ledakan bom yang terjadi, Kampung Melayu menyimpan sejarah panjang di ibu kota. Kampung Melayu adalah salah satu wilayah yang populer di Jakarta sejak abad ke-17.

Peristiwa bom bunuh diri di Kampung MelayuPeristiwa bom bunuh diri di Kampung Melayu Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom
Rangkuman detikcom, Jumat (26/5/2017), sebutan Kampung Melayu merujuk pada tempat pemukiman orang-orang Melayu di bawah pimpinan Kapten Wan Abdul Bagus. Diketahui Wan Abdul Bagus adalah anak Encik Bagus, kelahiran Patani, Thailand Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia terkenal pada jamannya sebagai orang sangat cerdas dan piawai dalam melaksanakan tugas, baik administrasif maupun di lapangan sebagai perwira.

Pada saat itu, wilayah Jakarta banyak didatangi anggota suku bangsa yang ditandai nama kampung atau tempat di Jakarta yang menunjukkan asal mereka. Ada Kampung Melayu, Kampung Bugis, Kampung Ambon dan Kampung Makassar.

[Gambas:Video 20detik]

Kelompok etnik Melayu menempati kedudukan yang cukup penting dan berpengaruh karena peranan bahasanya.

Kampung Melayu adalah sebuah kelurahan di kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Kelurahan ini memiliki luas 47,83 Ha. Kelurahan ini terdiri atas 114 RT dan 8 RW.

Wilayah kelurahan Kampung Melayu berbatasan dengan rel kereta api Kelurahan Kebon Manggis di sebelah utara Jl Sungai Ciliwung, Kelurahan Bukit Duri di sebelah barat; Jl Jatinegara Barat dan Jl Matraman Raya, Kelurahan Bali Mester di sebelah timur; serta Jl Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bidara Cina di sebelah selatan.

Karena lokasinya dianggap strategis, Pemprov DKI membangun terminal di Kampung Melayu. Terminal Kampung Melayu merupakan terminal tipe C yang diresmikan pada tahun 1968 dengan luas sekitar 500 luas hektar. Terminal ini diresmikan oleh Gubernur DKI Ali Sadikin.

Terminal ini hanya melayani rute-rute antar kota dalam provinsi. Selain itu, terminal ini juga dipakai terminal TransJ yang berfungsi memindahkan penumpang ke feeder atau bus pengumpan TransJ.

Terminal Kampung MelayuTerminal Kampung Melayu Foto: Grandyos Zafna


Namun, pada 24 Mei 2017, kabar duka terdengar di terminal yang jadi favorit pekerja di kawasan Jakarta Timur ini. Teroris melakukan aksi bom bunuh diri di terminal ini. 5 orang tewas akibat kejadian ini, 3 di antaranya polisi dan 2 pelaku. 11 orang juga mengalami luka-luka akibat aksi teror ini. Polisi menduga pelaku teror bom ini merupakan jaringan ISIS.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan alasan teroris menyerang terminal Kampung Melayu karena sedang ada keramaian. Kawasan Kampung Melayu saat itu dalam keadaan ramai karena ada pawai obor yang melintas.

"Kerumunan banyak dan juga anggota kita banyak di sana. Kira-kira itu (dugaan) sementara, namun akan kita dalami karena ini pasti jaringan kan," ujar Iriawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017).

Kapolda Metro Jaya Kembali Tinjau TKP Bom Kampung MelayuKapolda Metro Jaya Kembali Tinjau TKP Bom Kampung Melayu Foto: Rengga Sancaya




(rvk/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads