"Aksi bom di Manchester, Inggris dan di Kampung Melayu walaupun pelakunya berbeda namun memiliki kesamaan karakter, yaitu pertama untuk menunjukkan eksistensi mereka dan yang kedua untuk membuat korban sebesar-besarnya serta pada akhirnya mengancam eksistensi negara," ujar Wiranto dalam keterangannya di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Sebelumnya, Wiranto menghadiri Pertemuan Pejabat Tinggi yang Bertanggungjawab Terhadap Masalah Keamanan di Arab Saudi dan di Rusia. Pertemuan di kedua negara yang dihadiri Menko Polhukam Wiranto dan Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius menyatakan pada intinya menggunakan semua negara untuk menggalang kerjasama penanggulangan terorisme yang sudah dianggap musuh bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Indonesia dan Australia sepakat untuk menggalang kerjasama yg lebih kuat untuk menetralisir konsolodasi ISIS di sekitar perairan Sulu. Adapun negara yang akan tergabung dalam kerjasama tersebut yaitu Indonesia, Australia, New Zealand, Malaysia, Brunei dan Filipina.
"Negara-negara ini bersama-sama fokus untuk menangani kemungkinan adanya pengembangan ISIS di Asia Tenggara, khususnya di perairan Sulu atau di Filipina Selatan," kata Wiranto. (fai/nkn)











































