Wakil Ketua MPR: Kita Jangan Mau Diadu Domba

Wakil Ketua MPR: Kita Jangan Mau Diadu Domba

Raras Prawitaningrum - detikNews
Kamis, 25 Mei 2017 19:14 WIB
OSO (Foto: Dok. MPR)
Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang mengungkapkan, bangsa Indonesia sedang mengalami cobaan dan diadu domba oleh intervensi asing. Karena itu rasa memiliki bangsa ini harus dipertahankan.

"Kerukunan umat beragama di Indonesia sedang diintervensi dan diadu-domba," kata Oesman yang akrab disapa OSO, dalam keterangan tertulis dari MPR, Kamis (25/5/2017).

OSO mengatakan itu dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR sekaligus meresmikan Yayasan Amal Rakyat Banten Bersatu (Ya Rabb) dan Pondok Pesantren Sulaimaniyah di Serang, Banten, hari ini. Sosialisasi ini dihadiri anggota DPD Ahmad Subadri, dan narasumber sosialisasi Bachtiar Aly (Fraksi Partai Nasdem) dan Zulkiflimansyah (Fraksi PKS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OSO mengungkapkan, salah satu bentuk intervensi itu terlihat dari maraknya narkoba. Karena itu dia menegaskan rasa memiliki bangsa ini harus dipertahankan dan jangan karena hal kecil membuat masyarakat seperti kerasukan.

"Umat Islam tidak mudah dirasuki (setan)," tegasnya.

OSO mengatakan, empat pilar MPR sudah final. Pancasila, UUD NRI Tahun 1945 sudah tidak dapat dipersoalkan lagi.

"NKRI adalah harga mati dan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara," katanya.

OSO mengatakan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang saling menghormati dan menghargai antar umat beragama. Dia mengacu pada teladan Nabi Muhammad ketika hijrah dari Mekkah ke Madinah. Di Madinah, Nabi Muhammad mengajak umat agama lain seperti Kristen, Hindu, Budha, bahkan kafir sekalipun untuk membangun masyarakat madani.

Mengakhiri sosialisasi, OSO didaulat menandatangani peresmian Pondok Pesantren Sulaimaniyah. Pondok pesantren ini akan menghasilkan para tahfid (penghafal Al-Quran). Pondok pesantren ini bekerjasama dengan pesantren Sulaimaniyah Turki.

Usut Dalang Teror

OSO mengutuk keras teror bom yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5/2017). Teror bom di Kampung Melayu harus diusut tuntas untuk mencari dalang dibalik aksi keji di luar batas kemanusiaan itu.

"Saya sedih masih terjadi teror bom di Jakarta. Saya mengutuk keras aksi bom itu karena merugikan bangsa dan rakyat Indonesia," kata OSO.

OSO meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas aksi teror bom itu. Apalagi personil polisi ikut menjadi korban.

"Polisi harus mengusut dan mencari dalang di balik aksi bom itu. Apalagi anggota kepolisian ikut menjadi korban," katanya.

Dari aksi bom itu OSO mengingatkan pentingnya kesadaran berbangsa. "Itulah pentingnya kesadaran berbangsa harus kita tingkatkan terus. Itulah gunanya sosialisasi empat pilar MPR," ucapnya.

Kepada masyarakat, OSO mengimbau untuk bersikap tenang dan tidak terpancing oleh berita yang simpang siur. Masyarakat juga diminta tetap mempercayakan semuanya kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus teror sekaligus mencegah berulangnya peristiwa ini.

OSO percaya Presiden Joko Widodo beserta jajarannya bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan tuntas. Dia juga mendukung penuh langkah-langkah cepat yang akan diambil oleh Presiden.

(nwy/nwy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads