Penjelasan RS Permata Pamulang Soal Dokter Tolak BPJS karena Riba

Penjelasan RS Permata Pamulang Soal Dokter Tolak BPJS karena Riba

Parastiti Kharisma Putri, - detikNews
Kamis, 25 Mei 2017 17:36 WIB
Foto: RS Permata Pamulang/Istimewa
Jakarta - Akhir-akhir ini, beredar kabar mengenai salah satu dokter di RS Permata Pamulang yang menolak melayani pasien BPJS karena dianggap riba. Isu ini jadi bahasan hangat di media sosial.

Isu itu ramai dibahas di Facebook dan Twitter sejak Selasa (25/5) lalu. Setidaknya ada dua dokter yang menjadi bahasan karena sikapnya yang memilih untuk tidak melayani pasien BPJS. Beredar pula pernyataan sikap dari dokter-dokter tersebut yang intinya tidak mau melayani pasien BPJS karena anggapan riba per 1 Mei 2017.

Sikap netizen beragam. Ada yang mengkritisi, namun tak sedikit pula yang menghormati pilihan dokter-dokter yang menganggap ada unsur riba dalam sistem BPJS tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu dokter yang disebut menolak pasien itu adalah dr berinisial M yang bekerja di RS Permata Pamulang. detikcom sudah menyambangi RS Permata Pamulang untuk bertemu dengan si dokter namun belum dapat bertemu.

Adapun Humas RS Permata Pamulang Anton Setiadi menjelaskan, sikap dr M itu merupakan sikap pribadi. Sama sekali bukan kebijakan institusi.

"Itu sebenarnya kan awalnya kan bukan penolakan institusi itu, pasien dateng, gituya, terus hal ini adalah dokter spesialis anak yang diramaikan di internet itu ya mba, setelah melakukan perawatan, konsultasi, curhat biasa tentang hal-hal yang sebenarnya tidak cocok dengan sistem-sistem yang dijadikan tempat diskusi, sebenarnya gitu ya. Si pasien kemudian menyampaikan ini di media sosial dan menjadi viral," ujar Anton kepada detikcom, Rabu (24/5/2017) malam.

Menurut Anton, beredarnya isu soal dokter M menolak BPJS karena riba itu semata-mata bermula dari obrolan ringan si dokter dengan pasien. Obrolan itu dilakukan setelah pemeriksaan.

"Cuma topik yang memang diangkat dalam hal ini adalah sensitif ya dan mulai cuma topik yang memang diangkat dalam hal ini adalah sensitif ya, dan mulai lah untuk viral," kata Anton.

Menurut Anton, dr M sempat shock karena isu yang viral di media sosial itu. Si dokter tidak menyangka pembicaraan dengan pasien bisa menjadi viral.

"Dokternya agak shock, dia bilang kok sampai sebegitunya gitu lho," ujar Anton.

Anton memastikan sikap dr M itu merupakan sikap pribadi. RS Permata Pamulang dipastikan akan tetap menerima pasien BPJS.

"Kalau dari rumah sakit pasti menerima. Kenapa juga kita pasang plang yang BPJS. Kalau memang tidak menerima ya tidak usah sekalian (dipasang)," ujar Anton. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads