Cerita Penugasan Bripda Yogi Sebelum Insiden Bom Kampung Melayu

Cerita Penugasan Bripda Yogi Sebelum Insiden Bom Kampung Melayu

Yulida Medistiara - detikNews
Kamis, 25 Mei 2017 12:59 WIB
Ayah Bripda Yogi (Yulida/detikcom)
Jakarta -

Salah satu polisi korban ledakan di Terminal Kampung Melayu, Bripda Yogi Aryo, mengalami luka berat. Keluarga menyatakan Yogi seharusnya libur, namun ia tetap masuk untuk mengamankan pawai obor.

"Sebenarnya dia dinas di Polda Metro, tapi biasa sebagai Sabhara harus siap ditugaskan di mana saja. Kemarin saat libur, sore-sore diperintah komandan untuk mengamankan perkiraan mau ada kirab," ujar ayah Yogi, Yuli Hari Utomo, di RS Premier Jatinegara, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuli mengatakan saat ini komandan Yogi telah menghubungi dia untuk menanyakan kondisi anaknya. Dia berpesan kepada kelompok teroris agar tidak melakukan serangan di tempat umum karena menyebabkan warga yang tak berdosa menjadi korban.

"Teroris itu kalau mau membalas dendam atau melakukan tindakan jangan sembarang di tempat umum. Di tempat umum itu sangat tidak bertanggung jawab. Nanti korbannya orang-orang umum yang tidak berdosa," tuturnya.

Ia menceritakan sosok anaknya masih polos meskipun berusia 22 tahun. Ia mengatakan anaknya masih perlu banyak bimbingan karena masih dianggap polos.

"Contoh anak saya itu masih polos walau umurnya sudah 22 tahun. Masih kecil saya anggap masih kecil karena walau jadi polisi beli jajanannya sama kaya adiknya yang SD, permen gulali," kata Yuli. (imk/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads