Jokowi tiba di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Rabu (24/5/2017) pada pukul 09.08 WIB. Ditemani Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Jokowi menuju kantor Dinas Pendidikan di Jalan Veteran Nomor 19.
Dalam perjalanan, anak-anak sekolah, karyawan kantor, hingga pengguna jalan menanti Jokowi. Tangan melambai, bendera-bendera kecil diangkat siswa-siswi, banyak pula yang menyalakan kamera ponsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 1.000 KIP yang pada pagi hari ini kita serahkan," kata Jokowi kepada seribuan siswa-siswi yang antusias.
![]() |
Acara ini digelar dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional 2017. Wali Kota Malang Mochamad Anton juga turut hadir.
Sebanyak 1.000 KIP yang dibagikan terdiri dari 311 untuk SMK, 213 untuk SMA, 218 untuk SMP, 189 untuk SD, serta 69 untuk pendidikan kesetaraan paket A, B, dan C. Jokowi menyuruh siswa-siswi penerima KIP mengangkat tinggi kartu itu.
"Kartunya diangkat dulu. Jangan turun dulu, mau saya hitung," kata Jokowi bercanda.
Dia lantas berpura-pura menghitung, dari angka satu sampai 14. Namun Jokowi langsung melompat hitungan. "Seribu. Benar," kata Jokowi disambut tawa seisi ruangan.
Bantuan KIP untuk SD sebesar Rp 450 ribu, SMP senilai Rp 750 ribu, serta SMA dan SMK sebanyak Rp 1 juta. Nominal bantuan penerima KIP dari pendidikan kesetaraan sama dengan SD, SMP, atau SMA/SMK.
Jokowi bertanya, apakah nominal Rp 1 juta untuk siswa SMA cukup atau tidak. Suara-suara ragu-ragu terdengar menjawab 'tidak'. Jokowi mencandai para siswa.
"Yang bilang nggak cukup, maju. Nggak ada? Berarti cukup," kata Jokowi disambut gelak tawa seribuan anak-anak.
Dana ini, kata Jokowi, harus dipakai untuk mencukupi kebutuhan bersekolah. Tidak boleh untuk dibelikan pulsa seluler. Kalau siswa ketahuan membeli pulsa, KIP akan dicabut.
"Saya harapkan anak-anak terus belajar, karena dengan belajar itulah anak-anak akan mencapai cita-cita yang diinginkan," tutur Jokowi. (dnu/idh)